Ada Awan Terdingin di Dunia, Melayang di Samudra Pasifik

Kamis, 01 April 2021 | 09:30 WIB
Ada Awan Terdingin di Dunia, Melayang di Samudra Pasifik
Ilustrasi awan (Pixabay/photo-graphe)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru mengungkap bahwa awan badai petir yang terbentuk di atas Samudra Pasifik pada 2018 telah mencapai suhu terdingin yang pernah tercatat.

Bagian paling atas dari awan badai mencapai suhu minus (-) 111 derajat Celcius, lebih dingin dari awan badai mana pun yang diukur sebelumnya.

Menurut National Center for Earth Observation Inggris, Badai petir dan siklon tropis dapat mencapai ketinggian hingga 18 kilometer dari permukaan tanah, di mana udaranya jauh lebih sejuk.

Namun, pengukuran suhu baru ini berada di level lain. Puncak awan badai itu sekitar 30 derajat Celcius lebih dingin dari awan badai biasa.

Baca Juga: Update Merapi, 18 Luncuran Lava Terjadi Dalam Waktu 6 Jam

Awan badai tersebut menjulang sekitar 400 km selatan Nauru di Pasifik Barat Daya pada 29 Desember 2018.

Suhu awannya diambil oleh sensor inframerah milik satelit NOAA-20 Amerika Serikat yang mengorbit Bumi.

Awan terdingin di dunia. [NCEO]
Awan terdingin di dunia. [NCEO]

Badai biasanya menyebar menjadi bentuk landasan ketika mencapai puncak troposfer, lapisan terendah atmosfer bumi. Tetapi jika badai memiliki banyak energi, itu akan melesat ke lapisan berikutnya, stratosfer.

Fenomena tersebut, yang dikenal sebagai "overshooting top", mendorong awan badai ke ketinggian yang sangat tinggi dengan suhu udara yang sangat dingin.

"Overshooting top cukup umum, tetapi badai ini sangat ekstrem karena mencapai suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Simon Proud, peneliti di National Center for Earth Observation dan Oxford University, dikutip dari Live Science, Kamis (1/4/2021).

Baca Juga: Update Merapi, Terjadi Guguran Lava di Kubah Tengah

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters, para ahli mencatat bahwa awan badai ini mungkin mendapatkan energi dari kombinasi air yang sangat hangat di wilayah tersebut dan angin yang bergerak ke timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI