Suara.com - Prototipe roket Starship SN11 milik SpaceX, kembali meledak saat melakukan pendaratan pada 30 Maret kemarin.
Peristiwa ini terjadi dalam upaya uji terbang di situs uji Starbase SpaceX, dekat Desa Boca Chica di Texas Selatan pada pukul 8 pagi waktu setempat.
Roket berhasil lepas landas hingga ketinggian 10 kilometer sebelum memulai prosedur pendaratan.
Hampir enam menit setelah penerbangan, kamera siaran SpaceX terputus.
Baca Juga: Proyek Peluncuran Roket di Biak Masih Ditolak Warga, Apa Masalahnya?
CEO SpaceX, Elon Musk mengatakan, ada sesuatu yang salah dengan salah satu mesin aptor SN11, yang disebut engine 2. Tapi itu mungkin bukan alasan mengapa roket tersebut jatuh.
"Sepertinya engine 2 mengalami masalah saat naik dan tidak mencapai tekanan ruang operasi selama pembakaran pendaratan. Sesuatu yang signifikan terjadi tak lama setelah pembakaran pendaratan dimulai," tulis Musk di Twitter miliknya pada 30 Maret.
Seperti pendahulunya, SN11 tidak berhasil dalam penerbangan singkatnya karena meledak selama pengujian.
Penerbangan yang merupakan uji terbang kedua roket Starship bulan ini, awalnya dijadwalkan pada Senin (29/3/2021).
Namun, seorang inspektur dari Federal Aviation Administration (FAA) tidak dapat datang ke Boca Chica tepat waktu.
Baca Juga: Alhamdulillah, NASA dan SpaceX Sepakati Hindarkan Tabrakan di Antariksa
Menurut lisensi peluncuran terbaru yang dikeluarkan pada 12 Maret, FAA harus mengirimkan seorang inspektur untuk berada di lokasi setiap kali Starship melakukan uji terbang.
Lisensi tersebut menyatakan bahwa uji terbang apa pun dapat dilakukan hanya jika seorang Inspektur Keselamatan FAA hadir di situs peluncuran dan pendaratan SpaceX.
Perubahan tersebut adalah kebijakan baru untuk uji terbang ini karena SpaceX pernah melanggar lisensi peluncuran pada Desember 2020 selama pengujian prototipe SN8.
Pada Desember, FAA memperingatkan bahwa profil penerbangan SN8 melebihi risiko maksimum yang diperbolehkan bagi publik jika terjadi ledakan.
Dilansir dari Space.com, Rabu (31/3/2021), pengujian prototipe Starship sebelumnya, SN9 dan SN10 juta bernasib sama dengan SN11.
SpaceX memiliki berbagai prototipe Starship lainnya dalam fase yang berbeda pada konstruksi di Boca Chica dan dengan pendaratan yang gagal.
Tampaknya, prototipe berikutnya memiliki beberapa perbaikan yang harus dilakukan sebelum penerbangan orbital dapat dilakukan akhir tahun ini.
Nantinya, Starship akan digunakan untuk mengangkut manusia ke Bulan dan Mars.