Para peneliti kini telah mempelajari 27 sisa-sisa dari makaw merah dan burung beo Amazon yang ditemukan di Atacama.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di Prosiding National Academy of Sciences pada 29 Maret 2021.
Dengan menggunakan rekonstruksi makanan isotop, penanggalan radiokarbon, dan pengujian DNA purba, penelitian ini menghasilkan katalog makaw merah dan setidaknya lima spesies burung beo lainnya.
Tim memetakan kisaran habitat alami yang berbeda dari makaw merah tua, makaw biru dan kuning, serta berbagai burung beo untuk mencoba menentukan bagaimana burung-burung itu melakukan perjalanan ke Atacama.
Para peneliti juga menemukan bahwa burung-burung itu makan makanan yang sama dengan para petani pemiliknya.
"Beberapa dari burung ini tidak hidup bahagia. Mereka dipelihara untuk menghasilkan bulu dan bulu mereka dicabut segera setelah tumbuh," jelas Capriles, dikutip dari Scitechdaily, Rabu (31/3/2021).
![Lokasi asal burung beo. [Proceedings of the National Academy of Sciences]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/31/27454-lokasi-asal-burung-beo.jpg)
Tak hanya itu, banyak mumi burung beo juga ditemukan dengan mulut terbuka lebar dan lidah mereka menjulur keluar.
Beberapa juga memiliki sayap yang terbentang lebar seolah dalam posisi terbang.
Tim ahli tidak mengetahui alasan mengapa burung beo tersebut dimumikan seperti itu.
Baca Juga: Kisah Sedih di Balik Penemuan Mumi Bocah Berusia 3 Tahun di Apartemen
Isi perut burung beo tersebut juga dikeluarkan untuk membantu pengawetan mumi.