Mantan Direktur CDC Ini Yakin Covid-19 Lolos dari Laboratorium Wuhan

Selasa, 30 Maret 2021 | 11:30 WIB
Mantan Direktur CDC Ini Yakin Covid-19 Lolos dari Laboratorium Wuhan
Laboratorium P4 di Wuhan, China. [Hector RETAMAL/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield, merasa yakin bahwa virus Corona (Covid-19) lolos dari laboratorium di Wuhan.

Meski begitu, banyak ahli menolak gagasan tersebut karena tidak mungkin.

Dalam wawancara dengan CNN, Jumat (26/3/2021), Redfield menekankan bahwa itu murni pendapatnya tentang asal-usul virus dan ia tidak mengutip bukti apa pun untuk gagasan tersebut.

"Saya berpikir kemungkinan besar penyebab patogen ini berasal dari laboratorium di Wuhan yang lolos. Jika orang lain tidak percaya itu, tidak apa-apa. Pada akhirnya ilmu pengetahuan akan mengungkapkannya," kata Redfield, dikutip dari Live Science, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Lawan Wabah, Menkes Budi Sebut Indonesia Tak Perlu Dirikan CDC Seperti AS

Asal-usul Covid-19 telah menjadi perdebatan dan beberapa ahli mengatakan, manusia mungkin tidak pernah tahu persis dari mana virus itu berasal.

Gagasan bahwa virus muncul dari laboratorium muncul sejak awal pandemi, ketika banyak orang menyoroti biolab dengan keamanan tinggi di Wuhan, Institut Virologi Wuhan (WIV), sedang mempelajari virus Corona.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Namun, sejumlah ilmuwan mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah virus muncul secara alami, berpindah dari kelelawar ke hewan lain, dan pada akhirnya ke manusia.

Belakangan ini, tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditugaskan untuk menyelidiki asal-usul Covid-19 mengatakan setuju dengan hipotesis tersebut.

Pejabat WHO mengatakan, virus kemungkinan ditularkan dari kelelawar ke hewan di peternakan satwa liar di China dan kemudian ke manusia.

Baca Juga: CDC: 78 Persen Pasien Covid-19 Kondisi Parah adalah Orang dengan Obesitas

Namun, Redfield tidak percaya dengan teori kelelawar tersebut. Ia mengatakan, hal itu tidak masuk akal secara biologis.

"Biasanya, ketika patogen berpindah dari zoonosis ke manusia, dibutuhkan beberapa saat untuk mengetahui bagaimana itu menjadi lebih efisien dalam penularan dari manusia ke manusia," tambah Redfield.

Meski begitu, mantan kepala CDC itu tidak mengatakan Covid-19 adalah virus yang direkayasa, hanya bocor dari laboratorium.

"Anggap saja saya memiliki virus Corona. yang sedang saya tangani. Sebagian besar dari kita berada di lab dan mencoba menumbuhkan virus. Kita mencoba membantu membuatnya tumbuh lebih baik sehingga kita dapat melakukan eksperimen," jelas Redfield.

Tetapi beberapa ahli mencatat bahwa genom Covid-19 secara genetik berbeda dari virus Corona lain yang sedang dipelajari di laboratorium Wuhan.

"Virus Covid-19 memiliki beberapa perbedaan kunci dalam gen spesifik relatif terhadap virus Corona yang teridentifikasi sebelumnya. Konstelasi perubahan ini membuatnya tidak mungkin sebagai hasil dari 'pelarian' laboratorium," kata Dr. Adam Lauring, profesor mikrobiologi, imunologi dan penyakit menular di University of Michigan Medical School.

Walau begitu, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, menanggapi gagasan Redfield.

Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Anthony Fauci [AFP]

Menurutnya, mantan direktur CDC tersebut hanya memberikan pendapat tentang kemungkinan dan ada alternatif lain tentang asal-usul virus yang diyakini oleh sebagian besar orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI