12.548 Titik Desa dan Kelurahan di Indonesia Belum Terjangkau Jaringan 4G

Minggu, 28 Maret 2021 | 14:00 WIB
12.548 Titik Desa dan Kelurahan di Indonesia Belum Terjangkau Jaringan 4G
Menkominfo, Johnny G Plate. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebut, ada 12.548 Desa dan kelurahan di Indonesia yang belum memiliki jaringan 4G.

Ia menargetkan penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk sinyal 4G di seluruh Indonesia pada 2022.

Johnny G. Plate menyatakan, selama ini pemerintah membangun infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi berbasis pada jaringan atau network.

Untuk mempercepat pemerataan di seluruh Indonesia, pola pembangunan tidak lagi dari hulu ke hilir di upstream, namun lebih ke pendekatan teritorial atau wilayah.

Baca Juga: Ramai Prostitusi Online di MiChat, Bagaimana Respon Pemerintah?

“Jadi pendekatannya sangat teritorial, untuk itu telah dilakukan analisis di mana saja di Indonesia ini berbasis desa atau kelurahan, titik-titik yang belum terjangkau sinyal yang secara umum dikenal sebagai blank spot,” ujar Plate dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3/2021).

Ia memaparkan, khusus di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) terdapat total 9.113 desa dan kelurahan.

Ilustrasi teknologi 4G (Shutterstock).
Ilustrasi teknologi 4G (Shutterstock).

Dari jumlah tersebut sudah dibangun BTS 4G di 1.209 desa dan kelurahan. Sisanya atau sebanyak 7.904 telah diprogramkan pada 2021 dan 2022.

Sementara untuk wilayah Non-3T berjumlah 3.435 desa dan kelurahan yang juga saat ini sedang disiapkan oleh operator seluler.

“Dalam rangka membangun di the last mile atau di titik akhir infrastruktur TIK untuk menjangkau wilayah desa dan kelurahan itu, dilakukanlah rapat (Kick-off Meeting) di Denpasar, Bali, mulai kemarin untuk meneruskan penandatanganan kontrak payung pembangunan BTS di 7.904 desa yang dilaksanakan di hadapan Presiden di Istana Negara,” tambahnya.

Baca Juga: Menkominfo: MiChat Sudah Janji Tutup Akun Open BO

Pembangunan infrastruktur, dia menuturkan, dibagi dalam dua bagian yang dikenal dengan wilayah 3T dilakukan oleh BAKTI Kominfo, dan wilayah Non-3T yang akan dikerjakan beramai-ramai bersama operator seluler.

Pembagian berdasar teritorial juga menjadi dasar untuk kerja sama dengan pemenang lelang Paket BTS 4G.

“Pertama, pastinya pesan-pesan penyelenggara atau yang ditunjuk sebagai pemenang lelang, ada tiga grup perusahaan yang terbagi dalam 5 wilayah kerja yang kemudian didetailkan menjadi 11 area di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur,” ujar Plate.

Menkominfo menjelaskan, pembangunan infrastruktur BTS 4G nantinya akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 4.200 BTS untuk 4200 desa dan kelurahan akan dibangun pada 2021.

“Dan sisanya 3.700 dibangun di tahun 2022, sesuai ketersediaan pembiayaan melalui mekanisme blended financing atau bauran pembiayaan, ada komponen rupiah murni, komponen PNBP sektor Kominfo dan komponen Universal Service Obligation,” jelasnya.

Jadwal kerja sudah diatur seperti apa dan berbagai pelatihan yang dibutuhkan, untuk memungkinkan transfer teknologi khususnya tenaga-tenaga lokal baik dilatih di dalam negeri, maupun dilatih di luar negeri di tempat perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Johnny G. Plate, masalah krusial yang dihadapi saat ini salah satunya adalah mitigasi risiko yang ditimbulkan, terutama memastikan tersedianya lahan.

Ilustrasi Tower Telekomunikasi [Shutterstock]
Ilustrasi Tower Telekomunikasi [Shutterstock]

Ketersediaan lahan merupakan proses perizinan awal di daerah yang nantinya harus menjadi perhatian bersama.

"Mengingat target penyelesaian dikerjakan dalam jadwal yang ketat, hal itu diharapkan proses perizinan juga bisa dilakukan dengan baik dan cepat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI