Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Peradaban Misterius

Jum'at, 26 Maret 2021 | 11:00 WIB
Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Peradaban Misterius
Penemuan hiasan emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog menemukan topeng emas berusia 3.000 tahun dalam penggalian harta karun besar-besaran di Sanxingdui, sebuah situs arkeologi di Provinsi Sichuan, China, yang menjelaskan lebih banyak tentang peradaban kuno misterius.

Menurut laporan South China Morning Post, para peneliti mulai menggali di situs tersebut pada 2019 dan kini menemukan lebih dari 500 objek peninggalan, yang sebagian besar terbuat dari emas, perunggu, batu giok, dan gading.

Tim ilmuwan tidak yakin siapa yang membuat artefak tersebut, tetapi para ahli berspekulasi bahwa pembuatnya berasal dari negara bagian Shu, peradaban yang ditaklukkan oleh negara tetangga Qin pada 316 SM.

Namun, karena masyarakat Shu hanya meninggalkan sedikit catatan sejarah tertulis, pengetahuan para ahli tentang budaya masyarakat tersebut sangat terbatas.

Baca Juga: Terbuat dari Tulang Langka, Arkeolog Temukan Artefak Berusia 5.000 Tahun

Sorotan utama dari penggalian itu adalah pecahan topeng emas yang terbuat dari 84 persen emas murni seberat 280 gram, memiliki ukuran tinggi 28 sentimeter dan lebar 23 sentimeter.

Menurut Lei Yu, kepala tim penggalian situs Sanxingdui, keseluruhan topeng tersebut akan memiliki berat lebih dari setengah kilogram dan menjadikannya salah satu topeng emas terberat dari periode waktu yang ditemukan di China hingga saat ini.

Penemuan topeng emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]
Penemuan topeng emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]

Tim Sanxingdui menemukan topeng itu, bersama dengan serangkaian barang hiasan lainnya, di enam lubang penguburan berbentuk persegi panjang.

Menurut pernyataan dari Administrasi Warisan Budaya Nasional China, penemuan lain yang ditemukan di situs tersebut termasuk dua jenis sutra.

Pertama, ditemukan berserakan di antara abu di salah satu lubang, sedangkan yang kedua ditemukan melilit benda-benda perunggu.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Patung Banteng Berusia Sekitar 2.500 Tahun

Dilansir dari The Jerusalem Post, Jumat (26/3/2021), temuan di situs tersebut memberikan konteks yang sangat dibutuhkan para sejarawan terkait perkembangan negara bagian Shu.

Penemuan menunjukkan bahwa budaya Shu bisa jadi sangat unik, menyiratkan itu mungkin berkembang secara independen dari pengaruh masyarakat yang berkembang di Yellow River Valley.

Situs Sanxingdui adalah situs arkeologi terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan Sichuan dan diperkirakan berasal dari periode Dinasti Xia (2070 SM - 1600 SM).

Ilustrasi arkeolog. [Hulki Okan Tabak/Unsplash]
Ilustrasi arkeolog. [Hulki Okan Tabak/Unsplash]

Situs ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1920-an, ketika seorang petani lokal menemukan beberapa artefak. Sejak itu, lebih dari 50.000 telah ditemukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI