Suara.com - Tubuh seekor ikan "monster" sungai Amazon ditemukan dalam keadaan mati membusuk di Florida.
Temuan ini meningkatkan kekhawatiran apakah ikan predator raksasa ini telah menjadi jenis invasif yang berkembang.
Hewan jenis invasif sendiri merupakan spesies pendatang di suatu wilayah yang hidup dan berkembang biak di wilayah tersebut dan menjadi ancaman bagi biodiversitas, sosial ekonomi, maupun kesehatan pada tingkat ekosistem, individu, maupun genetik.
Ikan yang dikenal sebagai arapaima (Arapaima gigas) adalah salah satu ikan air tawar terbesar di dunia yang dapat tumbuh hingga 3 meter dengan berat 200 kilogram.
Baca Juga: Mirip Sungai Amazon, Objek Wisata Ini Ternyata Ada di Sukabumi
Menurut Solomon David, ahli ekologi akuatik di Nicholls State University yang tidak terlibat dengan temuan ini, ikan arapaima memiliki keunikan yang sangat khusus.
Hewan tersebut hanya berkembang biak di area tertentu, menghabiskan waktu dan energi untuk merawat anak-anaknya, dan tidak akan mencapai kematangan seksual sampai tubuh ikan memiliki panjang sekitar 1,5 meter sampai usia tiga hingga lima tahun.
Selain itu, jika ikan ini adalah jenis invasif maka dibutuhkan banyak arapaima untuk memiliki populasi yang berkelanjutan di Florida dan sejauh ini, hanya satu arapaima mati yang ditemukan.
Dalam kasus ini, ikan tersebut kemungkinan adalah hewan peliharaan eksotis di akuarium pribadi seseorang.
Namun, karena ukurannya terlalu besar, ikan dilepaskan secara ilegal ke alam liar atau mati di penangkaran dan dibuang ke sungai.
Baca Juga: Ikan Arapaima Gigas Lebih dari 2 Meter di Batam Mati, Dikafani Lalu Dikubur
"Kami bahkan tidak tahu apakah ikan ini masih hidup ketika dibuang, jika memang benar hewan itu dibuang," kata David, dikutip dari Live Science, Jumat (26/3/2021).
Ikan yang juga dikenal sebagai pirarucu atau paiche ini dulunya banyak terdapat di beberapa bagian Sungai Amazon, namun kini spesies tersebut terancam di sepanjang habitat aslinya.
Arapaima adalah bagian dari kelompok ikan sungai tropis dengan lidah yang memiliki gigi dan tubuhnya ditutupi sisik besar yang keras seperti baju besi, bahkan piranha tidak bisa menggigitnya.
Jika memang benar arapaima bersarang di pantai Florida, ikan predator ini kemungkinan besar akan mengurangi populasi spesies ikan asli serta invertebrata kecil yang hidup di sekitarnya.
Tetapi, mengingat ukuran arapaima yang besar dan membutuhkan waktu lama untuk menjadi dewasa, Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida bisa melacak dan memindahkan ikan tersebut.