Suara.com - Ledakan dahsyat Gunung Vesuvius pada 79 Masehi lalu berhasil menghancurkan kota Pompeii di Italia. Bukan hanya Luruhan abu dan debu Vesuvius bahkan mampu mengubur kota Pompeii selama ribuan tahun. Kisah runtuhnya Pompeii kembali jadi sorotan usai peneliti menemukan fakta baru terkait tragedi tersebut.
Menyadur The Guardian, Kamis (25/3/2021), ditemukan fakta bahwa ledakan Vesuvius hanya membutuhkan waktu selama 15 menit untuk menewaskan penduduk Pompeii. Terkepung awan panas dan gas, mereka tak sempat melarikan diri.
Penelitian terbaru dari Departemen Ilmu Bumi dan Geo-lingkungan Universitas of Bari, bekerjasama dengan Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (INGV) dan British Geological Survey mengungkap penduduk sebagian besar meninggal akibat mati lemas.
Tebalnya puing-puing vulkanik Vesuvius, membuat salah satu kota Romawi Kuno di Campania ini baru berhasil ditemukan pada 1748 lalu. Saat sekelompok penjelajah berhasil menemukan artefak kuno di Campania.
Baca Juga: Kereta Parade yang Terkubur Ribuan Tahun Ditemukan Dekat Kota Romawi Kuno
Dulunya, Pompeii dihuni oleh penduduk keturunan Neolitik Campania yang berbahasa Bahasa Oscan.
Kini, Pompeii telah menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO dan menjadi salah satu destinasi wisata paling banyak dikunjungi kedua di Italia setelah Colosseum.
Kehancuran Pompeii
Sebelum dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi, Pompeii terlebih dahulu telah mendapat guncangan gempa bumi dahsyat pada 62 Masehi.
Saat itu, rumah-rumah rubuh, patung-patung besar hancur berserakan dan berbagai kerusakan parah terjadi di kota tersebut.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kereta Romawi Kuno Utuh di Dekat Pompeii
Setelah itu, selama bertahun-tahun Pompeii dibangun kembali dengan lebih megah, indah dan lebih maju. Sayangnya semua usaha untuk membangkitkan kembali Kota Pompeii itu hanya bertahan selama 17 tahun.
Dahsyatnya ledakan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi kembali mengubur gemerlapnya kota Pompeii hingga tak mampu lagi diselamatkan.
Gumpalan abu, batu apung serta material letusan gas vulkanik Gunung Vesuvius yang sangat panas terlontarkan ke langit. Letusan kala itu bahkan bisa disaksikan oleh orang yang berada ratusan mil dari kota Pompeii.
Salah satu orang yang menjadi saksi mata kedahsyatan letusan Gunung Vesuvius adalah Plinius Muda yang mengirimkan surat kepada sejarawan Tacitus. Plinius berhasil selamat karena Ia menyaksikan letusan itu dari seberang teluk.
Siang itu, kota Pompeii yang mulanya disinari terik matahari dalam sekejap menjadi gelap gulita karena serbuan awan gelap aliran piroklastik atau awan gas yang sangat panas dan keesokan harinya, kota Pompeii telah terkubur jutaan ton abu vulkanik.
Diperkirakan total korban jiwa saat itu mencapai lebih dari 16.000 jiwa. Sedangkan penduduk Pompeii yang berhasil selamat terpaksa meninggalkan Pompeii sampai berabad-abad kemudian.
Penemuan Kota Pompeii
Pada tahun 1748 lalu, sekelompok penjajah berhasil menemukan ribuan tengkorak manusia serta bangunan -bangunan kuno yang terawetkan dengan jutaan ton debu vulkanik.
Selama kurang lebih tiga abad penggalian kota Pompeii terus berlanjut. Temuan Kota mati itu tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi para arkeolog dan sejarawan.
Selama proses penggalian itu, para arkeolog menemukan jasad manusia yang terawetkan dalam berbagai pose. Bahkan para arkeolog berhasil menemukan tempat pelacuran yang dipenuhi fresco erotus serta pasung berpose mesum yang menggambarkan betapa bebas gaya hidup penghuninya.
Melalui penemuan itulah Pompeii juga dijuluki sebagai “kota maksiat”. Itulah sederet informasi mengenai kisah runtuhnya Pompeii, ada yang tertarik untuk ke sana?
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri