Suara.com - Facebook umumkan bahwa platformnya kini digunakan sekelompok hacker China untuk menyerang warga Uighur.
Kelompok ini memanfaatkan aplikasi untuk mengirim tautan berisi malware yang menyerang perangkat dan memata-matai mereka.
Pihak Facebook mengatakan hal ini dilakukan oleh kelompok peretas bernama Earth Empusa atau Evil Eye, untuk menargetkan aktivis, jurnalis, hingga pembangkang yang sebagian besar adalah orang Uighur.
Sebagaimana diketahui, Uighur adalah kelompok etnis Muslim yang mendapatkan diskriminasi dari pemerintah China.
Facebook mengatakan bahwa saat ini ada 500 target hacker yang sebagian besar berasal dari wilayah Xinjiang, China.
Tak hanya dalam negeri, hacker juga menargetkan beberapa masyarakat yang tinggal di luar negeri termasuk Turki, Kazakhstan, Amerika Serikat, Suriah, Australia, dan Kanada.
![Ilustrasi hacker atau peretas dan sebuah ponsel. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/11/55033-ilustrasi-hacker-atau-peretas.jpg)
Sebagian besar aktivitas peretasan memang dilakukan di luar Facebook.
Namun, para hacker menggunakan situs tersebut untuk berbagi link tautan ke situs web daripada langsung membagikan malware di platform.
"Aksi peretasan ini dilakukan dengan ciri khas operasi dengan sumber daya yang baik, namun tetap menjaga identitas si pelaku," kata Facebook, dikutip dari IndiaToday, Kamis (25/3/2021).
Baca Juga: Akhirnya! Facebook Siap Ikuti Aturan Apple
Lebih lanjut, Facebook mengungkap kelompok hacker ini menggunakan akun palsu yang menyamar sebagai jurnalis, pelajar, aktivis HAM, atau anggota komunitas Uighur untuk membangun kepercayaan dan mengelabui mereka demi mengklik tautan tersebut.