Suara.com - Kelompok pakar medis independen di Amerika Serikat menyebut bahwa AstraZeneca mungkin merilis data yang sudah usang atau ketinggalan zaman tentang vaksin Corona (Covid-19) buatannya.
Sebelumnya, AstraZeneca mengumumkan pada Senin (22/3/2021) bahwa vaksin Corona 79 persen efektif mencegah gejala Covid-19 dan 100 persen efektif mencegah penyakit parah atau kritis hingga rawat inap dalam uji coba tahap akhir, yang dilakukan di Amerika Serikat, yang melibatkan lebih dari 32.000 sukarelawan.
Namun pada hari yang sama, Data Safety and Monitoring Board (DSMB), sebuah kelompok ahli independen yang menganalisis data studi, memberi tahu National Institutes of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), AstraZeneca dan Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA) bahwa perusahaan mungkin telah memberikan informasi yang sudah ketinggalan zaman.
Menurut NIAID, jika datanya benar-benar ketinggalan zaman, itu mungkin memberikan pandangan yang tidak lengkap tentang data khasiat vaksin.
Baca Juga: Ribut Vaksin AstraZeneca, Kiai Asep: Fatwa MUI Jatim Produk Suul Adab
NIAID mendesak perusahaan untuk memperbarui data dan DSMB untuk meninjau data efektivitas serta memastikan data khasiat yang paling akurat dan terbaru dipublikasikan secepat mungkin.
Kemudian pada Selasa, AstraZeneca merilis pernyataan sebagai tanggapan terhadap NIAID dengan mengatakan bahwa angka-angka yang dirilis dalam siaran pers pada Senin didasarkan pada analisis sementara yang ditentukan sebelumnya pada 17 Februari.
Analisis sementara adalah analisis awal yang menganalisis data dari uji coba yang sedang berlangsung sebelum uji coba tersebut selesai.
"Kami telah meninjau penilaian awal dari analisis utama dan hasilnya konsisten dengan analisis sementara. Kami akan segera bekerja sama dengan dewan pemantauan keamanan data independen (DSMB) untuk berbagi analisis utama kami dengan data efektivitas terbaru," tulis AstraZeneca.
Dilansir dari Live Science, Kamis (25/3/2021), pihak perusahaan menambahkan bahwa AstraZeneca berniat mengeluarkan hasil analisis primer dalam waktu 48 jam.
Baca Juga: Soal Vaksin Sinovac untuk Anak-anak, IDI: Belum Dipastikan Aman
Vaksin AstraZeneca sendiri belum disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat, tetapi telah disetujui di berbagai negara lain.
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca mendapat pengawasan ketat setelah sejumlah negara di Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, menghentikan atau menunda pemberian vaksin karena kekhawatiran adanya kemungkinan terkait dengan pembekuan darah.
Setelah penyelidikan, European Medicines Agency Uni Eropa menyimpulkan pada 18 Maret bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif, meskipun risiko pembekuan darah yang langka tidak dapat sepenuhnya diabaikan.