Suara.com - NASA mengumumkan sebuah misi baru, yang akan mengambil sampel dari bulan terbesar Saturnus, disebut Titan.
Misi yang disebut Dragonfly, akan mengirimkan quadcopter dengan pengumpul sampel yang dibekali bahan bakar sendiri, sehingga dapat melakukan perjalanan di seluruh permukaan Titan.
Dengan kondisi lingkungan Titan yang penuh dengan hujan metana dan nitrogen, NASA ingin mengubah metana tersebut menjadi sumber bensin utama yang akan menggerakkan misi.
Untuk saat ini, konsep tersebut dikenal dengan nama A Titan Sample Return Using In-Situ Propellant hingga mendapat nama atau akronim misi secara resmi.
Baca Juga: Pria Ini Minta Potong Rambut Mirip Karakter Anime, Hasilnya Diluar Dugaan
Itu adalah bagian dari program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC) yang juga mencakup konsep misi kapal selam untuk menjelajahi kedalaman sungai dan danau metana di Titan.
Konsep pengumpulan sampel Titan ini sendiri diimpikan oleh Steven Oleson, pemimpin COMPASS Concurrent Spacecraft Design Team di NASA.
"Pendekatan untuk misi Titan ini sangat berbeda dari semua konsep pemanfaatan sumber daya in-situ konvensional," kata Oleson, dikutip dari Syfy, Kamis (25/3/2021).
Menurutnya, misi Titan ini akan mencapai pemahaman asal mula kehidupan, yang urutan besarnya lebih sulit daripada contoh misi pengembalian sampel lainnya.
Para ahli percaya bahwa ada begitu banyak tempat di mana mikroba luar angkasa bisa bersembunyi di Titan dan tidak ada yang tahu apa yang bersembunyi di bawah permukaan danau atau sungai metana itu.
Baca Juga: Tawarkan Camilan Keripik, Penjual Ini Bikin Calon Pembeli Ciut Nyali
Dengan mempelajari sampel dari Titan akan sangat menarik. Para ilmuwan ingin tahu lebih banyak tentang siklus hujan beracun di Titan dan bagaimana perbandingannya dengan curah hujan di Bumi.
Titan juga memiliki atmosfer tebal didominasi nitrogen, yang juga merupakan gas paling melimpah di atmosfer Bumi.
Misi pengembalian sampel Titan memiliki fase sama dengan misi yang akan membawa kembali sampel Mars diambil oleh Perseverance.
Namun, misi pengembalian sampel Titan akan memiliki massa yang lebih sedikit saat lepas landas dari Bumi sehingga biaya peluncuran lebih rendah.
Dragonfly diprediksi akan menghabiskan hampir tiga tahun melintasi Titan dan dilengkapi dengan Multi-Mission Radioisotope Thermoelectric Generator (MMRTG).