Suara.com - Para ilmuwan di India, Rabu (24/3/2021) mengumumkan telah menemukan varian baru virus corona pemicu Covid-19 yang memiliki mutasi ganda. Varian yang disebut double mutant variant ini ditemukan pertama kalinya di negara bagian Maharashtra.
Kementerian Kesehatan India, seperti dilansir dari Reuters, menjelaskan bahwa dari pengurutan genom dari sampel-sampel penderita Covid-19 di Maharastra, ditemukan mutasi-mutasi pada virus corona yang sebelumnya belum tercatat.
Saat ini para ilmuwan sedang meneliti apakah mutasi ganda tersebut sudah menyebabkan virus corona pemicu Covid-19 semakin mudah menular dan tidak terpengaruh oleh vaksin-vaksin yang saat ini tersedia.
India sendiri sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Pada Rabu, seperti diwartakan BBC, jumlah kasus baru di India mencapai 47.262. Ini adalah kenaikan tertinggi kasus Covid-19 di India selama 2021.
Baca Juga: Warga Garut Diduga Positif Varian Baru Corona dari Luar Negeri
Total kasus Covid-19 di India sudah mencapai 11,7 juta. Ia hanya kalah dari Amerika Serikat dan Brasil.
Tetapi para otoritas kesehatan India mengklaim naiknya jumlah kasus Covid-19 di negara itu tak ada hubungannya dengan penemuan varian baru dengan mutasi ganda tersebut.
"Meski varian mutasi ganda yang baru sudah ditemukan di India, tetapi temuan ini belum terdeteksi dalam jumlah banyak, sehingga tak bisa dihubungkan atau menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara bagian," terang Kementerian Kesehatan India.
Mutasi ganda
Mutasi ganda, seperti dalam varian virus corona yang ditemukan di India ini maksudnya adalah terjadinya dua mutasi sekaligus di dua tempat berbeda pada satu virus yang sama.
Baca Juga: Waduh, Kasus Infeksi Varian Baru Virus Corona Brasil di Inggris Bertambah
Pemerintah India, dari hasil analisis sampel yang ada, menjelaskan bahwa ada dugaan mutasi ganda yang ditemukan di negara itu merupakan "gabungan" dari dua varian baru virus corona yang ditemukan pada Februari dan Januari kemarin.
Pada bulan lalu pemerintah India mengumumkan penemuan varian baru virus corona di dalam wilayahnya. Varian baru ini dinamai E484Q. Belum diketahui banyak informasi soal varian ini, tetapi menurut The New York Times mutasi pada varian ini membuat virus corona bisa menghindari beberapa antibodi tertentu.
Varian kedua adalah L452R. Uniknya varian ini pertama kali terdeteksi di California, Amerika Serikat pada Januari kemarin. Belum ada bukti varian ini lebih menular atau tidak.
Virolog terkemuka India, Shahid Jameel, mengatakan diduga kuat bahwa varian baru virus corona tersebut memiliki ciri mutasi L452R dan E484Q sekaligus.