Suara.com - Pertama kalinya, ilmuwan menemukan ikan tertentu yang hidup di perairan es Kutub Utara dapat bersinar dalam gelap atau glow in the dark.
Masih belum diketahui mengapa hewan tersebut dapat bersinar atau biofluoresce, tetapi para ilmuwan menduga cahaya itu berperan dalam komunikasi dan perkawinan.
Para peneliti menghabiskan berjam-jam menyelam di perairan sekitar Greenland untuk berburu makhluk biofluoresen tersebut.
Meskipun hewan itu relatif terdokumentasi dengan baik di daerah tropis, ikan yang dapat bersinar seperti itu belum pernah ditemukan di Kutub Utara sebelumnya.
Mengingat Kutub Utara memiliki hari yang sangat panjang atau sangat pendek bergantung pada musim, para ilmuwan mengira ini mungkin memengaruhi kemampuan ikan untuk bercahaya.
Makhluk laut tertentu menyerap cahaya biru dan memancarkannya kembali sebagai cahaya hijau, oranye, atau merah.
"Kami berhipotesis bulan-bulan musim panas memantulkan cahaya Matahari tengah malam sehingga hewan dapat menyerap cahayanya," kata David Gruber, ilmuwan dari American Museum of Natural History, dikutip dari Metro, Selasa (23/3/2021).
Gruber dan koleganya, John Sparks, seorang kurator museum, menemukan dua snailfish muda yang bersinar merah saat melakukan ekspedisi ke Greenland.
Snailfish yang dikenal sebagai Liparis gibbus biasanya berenang antara 100 meter dan 200 meter di bawah permukaan.
Baca Juga: Melihat Kontes Ratusan Ikan Cupang Riau dan Batam di Bengkalis
Ikan tersebut sangat istimewa karena dapat bersinar bahkan di perairan dingin.