Suara.com - Seorang penambang di Alaska, menemukan sebuah gading mamut berusia 30.000 tahun dengan warna cokelat alami bercampur dengan warna biru kehijauan.
Warna biru pada gading yang melengkung 82 inci tersebut disebabkan oleh penggantian mineral vivianite selama proses fosilisasi.
Gading yang ditemukan pada 2017 itu, kini siap menjadi salah satu barang yang akan dilelang di Heritage Auction.
"Salah satu hal menarik tentang gading ini adalah pemiliknya menamakannya The Ocean. Sangat jarang dan sangat menarik untuk bisa menawarkan gading dengan sifat superlatif seperti itu," kata Craig Kissick, direktur di rumah lelang Heritage Auction.
Baca Juga: DNA Tertua di Dunia Ditemukan, Berasal dari Mamut Berusia 1,2 Juta Tahun
The Ocean diperkirakan akan terjual hingga 70.000 dolar AS atau sekitar Rp 1 miliar bersama dengan sejumlah fosil kuno lainnya, termasuk mosasaurus sepanjang 5,4 meter dan Ichthyosaurus murni serta meteorit Mars.
Warna biru yang langka pada gading membuatnya menjadi sangat indah. Pewarnaan ini disebabkan oleh vivianite yang tumbuh di gading sebagai mineral bening, tetapi semakin gelap menjadi warna biru saat terkena udara.
Mineral tersebut mengandung zat besi yang mengalami reaksi kimia saat oksigen berinteraksi dengannya.
Reaksi itu terjadi ketika sisa-sisa organik hewan yang kaya fosfat terkubur dalam sedimen lembab yang relatif kaya zat besi namun kekurangan fosfat.
The Ocean merupakan gading yang hampir lengkap, dengan sedikit restorasi dan dipoles untuk memberikan kilau seolah-olah tidak terperangkap di dalam es selama sekitar 30.000 tahun.
Baca Juga: Pembangunan Tower Telekomunikasi di Desa Mamut Diusulkan ke Telkomsel
"Saya telah menangani jenis fosil seperti ini selama 25 tahun dan ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya tangani," tambah Kissick, dikutip dari Daily Mail, Senin (22/3/2021).
Heritage Auction juga menampilkan sisa-sisa kerangka beruang gua berusia 24.000 tahun hingga buaya purba sepanjang 3 meter. Total ada 50 spesimen yang akan dilelang.