Suara.com - Komunitas kehidupan laut yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya, ditemukan saat gunung es raksasa terpisah di Antartika bulan lalu.
Makhluk laut itu hidup terperangkap di bawah lapisan es selama 50 tahun dan sekarang para peneliti telah mengungkap jenis kehidupan tersebut.
Menjelajah melalui celah sempit di antara gunung es yang baru terpisah bernama A-74 dan Brunt Ice Shelf di Antartika utara.
Kapal penelitian Jerman Polarstern mengambil rekaman selama berjam-jam dan ribuan foto makhluk laut yang hidup sejauh 30 kilometer di bawah permukaan.
Baca Juga: Gunung Es Seukuran London Pecah di Stasiun Penelitian Inggris
Para peneliti menemukan komunitas moluska, pengumpan filter, bintang laut, teripang, dan setidaknya lima spesies ikan dan dua spesies cumi-cumi.
"Gambar pertama dari dasar laut mengungkapkan tingkat keanekaragaman hayati yang menakjubkan di wilayah yang tertutup es tebal selama beberapa dekade," kata para ahli dari Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research (AWI) di Jerman.
Dilansir dari Live Science, Minggu (21/3/2021), penemuan ini membuat para peneliti sedikit bingung, terutama karena adanya pengumpan filter yang tidak bergerak.
Hewan-hewan tersebut (termasuk karang dan spons) bertengger di tempat dan menunggu nutrisi datang dengan sendirinya, biasanya dalam bentuk fitoplankton atau sejenis ganggang laut mikroskopis.
Fitoplankton mengandalkan sinar Matahari untuk fotosintesis dan cenderung mengapung di bagian atas lautan untuk mendapat sinar Matahari yang cukup.
Baca Juga: Bentuk Kehidupan Misterius Ditemukan di Bawah Lapisan Es Antartika
Karena itu, menemukan komunitas makhluk laut pemakan fitoplankton yang hidup di kegelapan di bawah es Antartika adalah sesuatu yang membingungkan.
Entah bagaimana, nutrisi dapat terseret puluhan kilometer ke bawah lapisan es Antartika untuk memberi makan makhluk yang hidup di bawah sana.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang ekosistem laut tersebut, tim peneliti mengumpulkan sampel sedimen dari dasar laut yang akan membantu mengungkap kandungan nutrisi air.
Para ahli juga menempatkan beberapa pelampung penelitian di daerah tersebut untuk mengumpulkan data tentang suhu dan salinitas air serta kecepatan arus laut di Laut Weddell.
Data ini akan membantu para ilmuwan membangun model iklim yang lebih akurat untuk wilayah tersebut.