Suara.com - Penjelajah Mars terbaru milik NASA, Perseverance, yang mendarat di Planet Merah bulan lalu (18/2/2021) membawa helikopter kecil yang disebut Ingenuity.
Tim misi penjelajah dan Ingenuity telah memilih lokasi lapangan terbang di Mars untuk helikopter seberat 1,8 kg itu.
Menurut pejabat NASA, uji penerbangan Ingenuity diharapkan akan dimulai paling cepat pada minggu pertama April.
Lebih lanjut, NASA akan memberikan pembaruan tentang rencana penerbangan Ingenuity selama konferensi pers yang dilaksanakan pada 23 Maret pukul 1.30 siang EDT. Siaran ini bisa dilihat secara langsung melalui situs NASA.
Baca Juga: Planet Mars: Para Peneliti Pecahkan Misteri Hilangnya Air di Planet Merah
Ingenuity saat ini masih tersimpan di perut penjelajah Perseverance sejak pendaratannya di Kawah Jezero, Mars. Setelah Perseverance mencapai lokasi lapangan terbang yang dipilih, robot enam roda itu akan melepaskan Ingenuity ke permukaan dan mengemudi sekitar 100 m.
Perseverance akan mencoba mendokumentasikan penerbangan helikopter kecil itu menggunakan rangkaian kamera Mastcam-Z dan dua mikrofon.
Dilansir dari Space.com pada Jumat (19/3/2021), Ingenuity juga dibekali kamera resolusi tinggi tetapi tidak memiliki instrumen sains karena misi ini hanyalah demonstrasi teknologi yang dirancang untuk membantu membuka jalan bagi eksplorasi udara Mars di masa mendatang.
Sebagai misi eksperimental, jika penerbangan Ingenuity berhasil maka misi Planet Merah di masa depan dapat mencakup helikopter yang akan berfungsi sebagai pengintai penjelajah atau mengumpulkan data sendiri.
Setelah membantu lepas landas dari permukaan, Perseverance akan mulai fokus pada misi intinya. Penjelajah akan memburu tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan lusinan sampel yang akan dibawa pulang kembali ke Bumi pada awal 2031.
Baca Juga: Batu Mars dalam Misi Perseverance Pakai Bahasa Navajo
Ingenuity bukanlah satu-satunya demonstrasi teknologi yang dibawa Perseverance ke Mars. Salah satu instrumen sains pada penjelajah yang disebut MOXIE (Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment) dirancang untuk menghasilkan oksigen murni dari atmosfer Planet Merah yang tipis dan didominasi karbon dioksida.
Menurut NASA, perlengkapan instrumen seperti itu jika ditingkatkan bisa membantu umat manusia mempersiapkan diri dan mendapatkan pijakan di Mars suatu hari nanti.