Misi Mars UEA Bagikan Penampakan Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya

Jum'at, 19 Maret 2021 | 08:40 WIB
Misi Mars UEA Bagikan Penampakan Gunung Berapi Tertinggi di Tata Surya
Gambar Mars dari misi HOPE [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uni Emirat Arab (UEA) membuat tonggak sejarah sebagai negara Arab pertama yang mengirim pesawat luar angkasa ke Mars lewat misi Al Amal atau Hope yang berhasil tiba di orbit Mars pada 9 Februari.

Misi antarplanet Arab yang pertama itu mengirim gambar penampakan gunung berapi tertinggi di tata surya saat tengah mempersiapkan diri untuk memulai pengamatan Mars.

Misi Hope dirancang untuk mengamati cuaca dan atmosfer Planet Merah. Namun, sebelum pesawat luar angkasa itu dapat memulai pengamatannya, Hope harus menyesuaikan orbitnya dengan dua gerakan koreografi yang cermat, yang keduanya akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.

Sementara itu, Hope telah menguji tiga instrumennya, termasuk kamera 12 MP yang disebut Emirates eXplorer Imager (EXI).

Baca Juga: NASA Ungkap Mars Menyembunyikan Lautan di Bawah Kerak Planet

Probe dari misi Hope Mars milik Uni Emirat Arab sebelum peluncuran [MBRSC].
Probe dari misi Hope Mars milik Uni Emirat Arab sebelum peluncuran [MBRSC].

Dengan EXI, Hope mengambil gambar penampakan Olympus Mons, gunung berapi tertinggi di tata surya pada 26 Februari. Penampakan ini dibagikan oleh akun Twitter misi @HopeMarsMission pada 10 Maret.

"Emirates eXplorer Imager (EXI) menangkap pemandangan Olympus Mons, gunung berapi tertinggi di tata surya, dari ketinggian 13.007 km," cuit akun Twitter misi, seperti dikutip dari Space.com pada Jumat (19/3/2021).

EXI mengambil foto dalam triplet, masing-masing difokuskan pada cahaya merah, hijau, atau biru. Para ahli kemudian menggabungkan gambar tersebut untuk menghasilkan gambar yang lebih mudah untuk dilihat.

Selain itu, UEA juga telah merilis data awal dari dua instrumen lainnya di Hope, yaitu Emirates Mars Infrared Spectrometer (EMIRS), yang mengukur bagaimana panas mengalir antara permukaan planet dan atmosfernya dan Emirates Ultraviolet Spectrometer (EMUS), yang mengukur kelimpahan senyawa seperti hidrogen, oksigen, dan karbon monoksida di atmosfer bagian atas.

Dengan menggabungkan data dari ketiga instrumen selama 687 hari di Bumi, tim misi Hope akan mendapatkan pemahaman yang lebih detail tentang bagaimana lapisan atmosfer Mars berinteraksi sepanjang hari dan seiring perubahan musim.

Baca Juga: Waduh! Organisasi Ini Ungkap Bukti Foto di Mars Kalau Alien Beragama Budha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI