Penemu World Wide Web Sebut Akses Internet Harus Menjadi Hak Asasi Manusia

Kamis, 18 Maret 2021 | 10:08 WIB
Penemu World Wide Web Sebut Akses Internet Harus Menjadi Hak Asasi Manusia
Penemu world wide web Tim Berners-Lee . [Fabrice Coffrini/Pool/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penemu world wide web Tim Berners-Lee mengatakan bahwa akses internet perlu menjadi hak asasi manusia.

Berners-Lee menyamakan kondisi ini seperti penggunaan listrik, di mana manusia harus mengakui akses internet sebagai hak dasar.

"Kami harus bekerja untuk memastikan semua kaum muda dapat terhubung ke web yang memberi mereka kekuatan untuk membentuk dunia mereka," kata Berners-Lee dalam unggahan blog, dikutip dari Independent, Kamis (18/3/2021).

Pernyataan Berners-Lee juga merujuk pada setiap kaum muda yang tidak mendapatkan akses ke internet akan kehilangan kesempatan untuk menciptakan ide-ide dan inovasi baru.

Baca Juga: Telkom Selenggarakan IndiHome Wonderful Papua

Hal ini juga menunjukkan bahwa sepertiga kaum muda sama sekali tidak memiliki akses internet.

Bahkan, bagi orang-orang yang menggunakan web, itu dapat menjadi tempat yang kejam dengan banyak kaum muda ditargetkan berdasarkan kemampuan, ras, agama, seksualitas, hingga jenis kelamin menghadapi pelecehan, misinformasi, dan konten berbahaya lainnya.

Ilustrasi internet (Shutterstock)
Ilustrasi internet (Shutterstock)

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Berners-Lee berpendapat bahwa pemerintah harus mendanai infrastruktur jaringan, subsidi, dan dukungan untuk jaringan komunitas serta merancang produk dan layanan yang memprioritaskan hak dan kesejahteraan pengguna.

Di Inggris Raya, kesenjangan digital menjadi hal yang serius. Pada Maret 2019, ketika layanan vital harus dilakukan secara daring karena lockdown akibat pandemi.

Survei yang diterbitkan Kantor Statistik Nasional menunjukkan, lebih dari lima juta orang Inggris tidak pernah terhubung secara online atau menggunakan internet dalam tiga bulan sebelumnya.

Baca Juga: Gegara Internet Ada Gangguan, Sidang 3 Kasus Habib Rizieq Ditunda Hakim

Survei juga memperkirakan bahwa antara 1,14 juta dan 1,78 juta anak di Inggris tidak memiliki akses internet rumah ke laptop, desktop, atau tablet dan lebih dari 880.000 anak tinggal di rumah yang hanya memiliki koneksi internet seluler.

Seperti yang ditunjukkan Berners-Lee, ini memiliki efek drastis pada orang-orang yang rentan di masyarakat.

The Independent menemukan bahwa orang yang meninggalkan negara asalnya sebagai pengungsi politik masih berjuang untuk mengakses layanan yang diperlukan karena kurangnya akses ke WiFi dan peralatan.

Selain memberdayakan lebih banyak orang, Berners-Lee mengklaim bahwa akses internet yang lebih besar akan memiliki efek ekonomi yang menguntungkan.

Ilustrasi internet gratis. (Pixabay/foundry)
Ilustrasi internet. (Pixabay/foundry)

Ia memperkirakan negara akan mendapatkan peningkatan PDB perekonomian sebesar dua persen jika ada 10 persen lebih banyak orang di suatu negara yang mendapatkan akses ke internet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI