Suara.com - Penelitian terbaru dipublikasikan di Nature Communications, menunjukkan bahwa sambaran petir pada sekitar satu miliar tahun lalu dapat memainkan peran penting dalam memicu kehidupan pertama di Bumi.
Temuan menyebutkan, petir membuat percikan khusus yang disebut fulgurit saat menyentuh permukaan Bumi.
Fulgurit mengandung fosfor, salah satu bahan dasar utama untuk pembentukan kehidupan.
Bumi purba mungkin mengalami sambaran petir yang cukup selama periode tertentu, untuk melepaskan sejumlah fosfor reaktif yang diperlukan untuk memulai kehidupan.
Faktanya, proses yang sama juga bisa terjadi di planet lain.
Baca Juga: Sekumpulan Siswa Heboh Joget Bareng di Kelas, Endingnya Bikin Syok
"Penelitian ini membantu kita memahami bagaimana kehidupan mungkin terbentuk di Bumi dan bagaimana itu masih bisa terbentuk di planet lain yang mirip Bumi," kata Benjamin Hess, ilmuwan bumi dan planet dari Yale University, dikutip dari Science Alert, Kamis (18/3/2021).
Karena fosfor reaktif dapat ditemukan dalam mineral schreibersite yang larut, diperkirakan bahwa meteorit kaya akan mineral tersebut mungkin berperan mengirimkan fosfor ke Bumi.
Namun, pada saat kehidupan pertama kali muncul di Bumi, tidak banyak hantaman meteorit yang terjadi.
Tetapi para peneliti mengungkapkan bahwa schreibersite juga dapat ditemukan di dalam fulgurit ketika petir menyambar jenis tanah tertentu.
Menggunakan model komputer, para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar satu hingga lima miliar kilatan petir akan terjadi setiap tahun di Bumi purba, di mana satu miliar petir mencapai permukaan setiap tahun.
Baca Juga: Hujan, Petir dan Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Sulsel Hari Ini
Jika itu terjadi selama satu miliar tahun atau lebih, sejumlah besar fosfor yang dihasilkan dapat membantu pembentukan DNA, RNA, dan biomolekul lain.
Selain itu, tidak seperti meteorit, sambaran petir akan terkonsentrasi di daratan yang terletak di daerah tropis. Ini akan menciptakan area fosfor yang lebih melimpah dan memicu kehidupan pertama di Bumi.