Suara.com - Kelompok arkeolog amatir asal Prancis melakukan penggalian di dekat Kota Craonne, menemukan jalan masuk dari sisa-sisa terowongan Winterberg yang berasal dari Perang Dunia I.
Dilansir dari IFL Science, Rabu (17/3/2021), terowongan tersebut telah terkubur selama 101 tahun sejak peristiwa mengerikan itu terjadi.
Kembali pada awal 1917, pasukan Prancis melancarkan serangan habis-habisan di punggung bukit Chemin des Dames, di timur laut Paris, dalam upaya untuk merebut kembali wilayah Aisne.
Untuk memasok pasukan Jerman yang tidak diketahui oleh Prancis, pasukan Jerman telah membangun terowongan bawah tanah yang membentang sejauh 300 meter di sisi utara bukit.
Baca Juga: Beberapa Kerangka Manusia di Situs Kumitir Sedang Dikaji Tim Unair
Pada 4 Mei 1917, lebih dari 270 tentara berlindung di dalam terowongan ini ketika pemboman besar-besaran dari Prancis menghantam pintu masuk dan keluar terowongan.
Hal itu membuatnya terbakar dan amunisi cadangan yang disimpan di dalam terowongan ikut terbakar hingga menutup satu-satunya jalan keluar.
Malangnya, poros ventilasi juga ditutup dan menyebabkan terowongan berisi gas beracun.
Selama enam hari berikutnya, oksigen habis dan perlahan membunuh tentara-tentara yang masih tersisa.
Dilaporkan hanya tiga tentara yang berhasil bertahan cukup lama untuk diselamatkan.
Baca Juga: Arkeolog Masih Tunggu Hasil Kajian Temuan Kerangka Manusia di Situs Kumitir
Salah satu tentara, Musketier Karl Fißer dari 11th Company Reserve Infantry Regiment 111, menjelaskan bagaimana situasi di dalam terowongan yang dihadapinya.
"Waktu berlalu dan kami menjadi sulit bernapas. Panasnya tak tertahankan. Kami mulai merasa haus dan kehilangan semua harapan. Saya tidak akan pernah melupakan kematian rekan-rekan saya," kata Fißer.
Ia juga menggambarkan bagaimana salah satu rekannya memintanya untuk mengisi pistol agar bisa mengakhiri hidupnya.
Sebelum ia mencari pistol untuk dirinya sendiri, ia pingsan. Saat merangkak dalam kegelapan untuk mencari air, Fißer menemukan senter dan menyalakannya.
"Di sana saya melihat pemandangan yang mengerikan. Teman-teman saya yang mati dan telanjang berbaring dalam posisi sempit dengan tangan terentang. Saya tidak ingin melihatnya lagi dan mematikan senter. Saya pingsan, berapa lama saya tidak tahu," tambahnya.
Pepohonan dan dedaunan tumbuh di atas medan perang, sehingga menutupi lokasi di mana terowongan itu berada.
Terowongan itu tetap menjadi misteri selama satu abad, sebelum akhirnya Alain Malinowski menemukan peta lokasinya dan menuju ke situs tersebut.
Namun, pihak berwenang tidak melakukan apa pun terhadap penemuannya selama lebih dari satu dekade.
Tetapi saat putra Malinowski, Pierre, melakukan penggalian sedalam empat meter di situs tersebut, ia dan timnya menemukan ratusan tabung masker gas, dua mayat, serta serangkaian senjata.
Kini pihak berwenang akan memutuskan apakah akan segera menggali situs tersebut, meskipun para ahli di komisi kuburan perang Jerman mengatakan bahwa mereka hampir yakin temuan itu adalah terowongan Winterberg.