Suara.com - Memahami fenomena alam yang terjadi di sekitar kita tentu akan selalu menarik. Fenomena sederhana seperti kabut dan embun, yang mungkin sering Anda jumpai, ternyata memiliki perbedaan yang sangat jelas. Lalu apa perbedaan kabut dan embun?
Perbedaan kabut dan embun sendiri mungkin tidak terlalu kompleks, dan tentu saja, akan jauh lebih baik jika Anda memahaminya secara lebih mendetail.
Perbedaan Kabut dan Embun
Jika dilihat pengertiannya sendiri, kabut merupakan titik-titik air yang terbentuk akibat kondensasi. Meski demikian, kondensasi yang terjadi tidak membuat titik-titik air ini memiliki berat yang besar.
Sebaliknya, massa dari titik-titik air sangat ringan sehingga bisa melayang di udara. Jumlahnya sangat banyak, hingga bisa terlihat secara kasat mata, atau bahkan menutupi jarak pandang. Sederhananya, kabut adalah sejenis awan yang berada dekat dengan permukaan tanah.
Sebaliknya, embun merupakan hasil dari kondensasi yang membuat titik-titik air memiliki massa yang lebih besar. titik-titik air ini kemudian jatuh ke permukaan bumi, dan menempel pada benda-benda yang ada.

Embun biasa terlihat pada permukaan daun atau permukaan benda yang berada di luar ruangan, ketika pagi menjelang. Perubahan suhu yang cukup drastis membuat air kemudian memiliki massa lebih berat, sehingga tidak bisa lagi melayang di udara.
Faktor yang Mendukung Terbentuknya Embun dan Kabut
Jika dilihat dari penjelasan perbedaan kabut dan embun di atas, terdapat beberapa faktor besar yang berpengaruh atas terbentuknya dua hal ini.
Baca Juga: Luas Lahan Terbakar di Aceh Capai 107 Hektare
Pertama, tentu adalah perubahan suhu udara. Kedua adalah tingkat kelembaban suatu area. Jika dua hal tersebut dikombinasikan, maka kabut atau embun bisa muncul kapan saja. Terlebih di area dengan iklim tropis seperti Indonesia, yang kelembaban udaranya cukup tinggi.