China Kecam Pemerintah Amerika Serikat atas Kebijakan Pemblokiran Huawei

Minggu, 14 Maret 2021 | 19:00 WIB
China Kecam Pemerintah Amerika Serikat atas Kebijakan Pemblokiran Huawei
Logo Huawei. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China mengecam pemerintahan Amerika Serikat karena memberlakukan aturan pembatasan pada Huawei. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijan, mengatakan hal ini akan menghambat perkembangan teknologi dan industri secara global.

"Ini akan sangat mengganggu pertukaran teknologi dan pertukaran perdagangan kedua negara dan dunia pada umumnya, juga akan merusak rantai industri dan rantai pasokan global," kata Zhao, dikutip dari Aljazeera, Minggu (14/3/2021).

"Amerika Serikat harus segera menghentikan penindasan terhadap perusahaan China dan memperlakukan perusahaan China secara adil dan tidak diskriminatif," tambahnya.

Pemerintah Amerika Serikat telah menerapkan kebijakan pembatasan Huawei lebih ketat mulai minggu ini. Pihak negara itu membuat larangan yang lebih eksplisit tentang ekspor komponen seperti chip semikonduktor, antena, dan baterai untuk perangkat 5G Huawei.

Baca Juga: Pengadilan Amerika Tunda Putusan untuk Masukkan Xiaomi ke Daftar Hitam

Ilustrasi chip mikro. [Shutterstock]
Ilustrasi chip semikonduktor [Shutterstock]

Mereka juga membuat larangan yang sama untuk pemegang lisensi lainnya. Sebelumnya, beberapa perusahaan masih bisa bekerja sama dengan Huawei karena telah menerima lisensi yang memungkinkan mereka untuk menyimpan komponen pengiriman ke produsen asal China ini.

Akibat dari kebijakan itu, saham beberapa perusahaan China seperti Fiberhome Telecommunication Technologies Company dan Shennan Circuits Company  turun lebih dari 1 persen pada Jumat (12/3/2021).

Sementara perusahaan saingannya ZTE Corp turun 1,8 persen di Shenzhen, meskipun di Hong Kong tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan kesediaannya berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Dari pertemuan itu, dia berharap adanya kebijakan terbuka dari Amerika Serikat untuk Huawei.

"Saya akan menyambut panggilan dari Biden. Saya akan berbicara dengannya tentang perkembangan umum. Amerika Serikat dan China perlu mengembangkan ekonomi mereka, karena ini baik untuk masyarakat dan keseimbangan keuangan kami," kata Zhengfei.

Baca Juga: Para Peneliti di Swiss Kembangkan Teknologi Aspal Berpendingin

Menurutnya, apabila pemerintah Biden mengizinkan perusahaan Amerika Serikat untuk memasok barang ke pelanggan China, maka itu akan memberikan peluang bagi kinerja keuangan mereka.

Sebaliknya, jika produksi Huawei meningkat, maka perusahaan Amerika Serikat dapat menjual barang produksi mereka jadi lebih banyak.

"Ini adalah win-win solution. Saya yakin pemerintah baru akan mempertimbangkan kebijakan mereka. Kami masih berharap dapat membeli banyak komponen, suku cadang, dan mesin. Sehingga perusahaan Amerika Serikat juga dapat berkembang dengan ekonomi China," kata Zhengfei.

Sebagai informasi, Huawei saat ini tidak dapat melakukan bisnis dengan perusahaan Amerika Serikat.

Hal ini dikarenakan Presiden Trump telah menempatkan Huawei dalam daftar hitam Departemen Perdagangan Amerika Serikat dengan alasan adanya ancaman keamanan nasional.

Akibatnya, Huawei tidak dapat menggunakan sistem operasi Android dari Google, yang berujung pada terhambatnya bisnis smartphone mereka di luar China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI