NASA Temukan Sisa Ledakan Bintang Langka di Inti Bimasakti

Jum'at, 12 Maret 2021 | 16:30 WIB
NASA Temukan Sisa Ledakan Bintang Langka di Inti Bimasakti
Ilustrasi Bimasakti. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA menemukan sisa-sisa ledakan bintang atau supernova langka di dekat pusat Bimasakti.

Supernova merupakan fenomena ledakan bintang yang menandai matinya suatu bintang.

Sagitarius A East (atau Sgr A East) adalah sisa supernova yang terletak di dekat Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti.

Sisa supernova tersebut adalah contoh pertama yang diketahui di galaksi Bimasakti dari jenis ledakan bintang katai putih yang langka, yang disebut supernova Tipe Iax.

Baca Juga: Satu-satunya dari Indonesia, Tim UGM Berprestasi di SAE Australasia 2020

"Meskipun kami telah menemukan supernova Tipe Iax di galaksi lain, kami belum mengidentifikasi bukti satu pun di Bimasakti sampai sekarang," kata Ping Zhou, penulis utama studi dari Universitas Nanjing di China, dikutip dari Space.com, Jumat (12/3/2021).

Menurutnya, penemuan ini penting untuk mengetahui berbagai cara ledakan katai putih.

Supernova langka. [Chandra X-Ray Observatory]
Supernova langka. [Chandra X-Ray Observatory]

Ada berbagai jenis ledakan bintang, mulai dari dipicu oleh runtuhnya bintang masif hingga yang dipicu oleh bintang katai putih kecil, yang menarik terlalu banyak materi dari bintang pendamping atau bertabrakan dengan katai putih lainnya.

Ledakan katai putih (umumnya disebut supernova Tipe Ia) merupakan sumber elemen penting seperti kromium, besi, dan nikel di alam semesta.

Namun, dengan menggunakan pengamatan Chandra, para astronom menemukan bahwa Sgr A East menghasilkan jumlah yang berbeda dari elemen penting tersebut dan menciptakan ledakan yang kurang kuat daripada supernova Tipe Ia.

Baca Juga: Keren Abis, Tim Bimasakti UGM Unjuk Prestasi di SAE Australasia 2020

Hal itu menunjukkan bahwa Sgr A East adalah supernova Tipe Iax.

"Hasil ledakan ini menunjukkan kepada kita tentang keragaman jenis dan penyebab ledakan katai putih serta cara berbeda bintang membuat elemen penting," ucap Shing-Chi Leung, salah satu penulis studi dari Institut Teknologi California.

Menurutnya, jika benar tentang identitas sisa-sisa supernova ini, itu akan menjadi contoh terdekat yang diketahui ke Bumi.

Untuk menemukan perbedaan antara kedua jenis supernova ini, para astronom mengamati reaksi termonuklir, yang memicu ledakan bintang, bergerak lebih lambat.

Pergerakan melalui bintang katai putih yang menghasilkan supernova Tipe Iax dibandingkan dengan supernova Tipe Ia.

Reaksi termonuklir yang lebih lambat akan menghasilkan ledakan yang lebih lemah. Menurut NASA, bagian dari katai putih mungkin juga tertinggal selama supernova Tipe Iax.

Selain data sinar-X dari Chandra, para astronom juga menggunakan model komputer untuk mensimulasikan reaksi nuklir yang bergerak lambat pada bintang katai putih.

Astronom. [Martin Sattler/Unsplash]
Astronom. [Martin Sattler/Unsplash]

Dalam studi yang dipublikasikan di The Astrophysical Journal, model komputer yang mendukung pengamatan Chandra di Sgr A East mengonfirmasi bahwa itu adalah sisa supernova Tipe Iax.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI