Suara.com - Botol pertama dari vaksin virus Corona (Covid-19) akan diberikan ke museum sejarah untuk dipamerkan dalam sebuah pameran yang rencananya akan diadakan pada 2022.
National Museum of American History yang merupakan bagian dari Smithsonian Institution mengumumkan bahwa pihaknya telah memperoleh botol pertama vaksin Pfizer-BioNTech, Rabu (10/3/2021).
Dosis vaksin pertama itu diberikan pada seorang perawat New York bernama Sandra Lindsay pada 14 Desember lalu. Ia tercatat sebagai orang Amerika pertama yang menerima dosis vaksin Covid-19 resmi FDA.
Bukti sejarah lainnya, termasuk kartu catatan Lindsay hingga lencana identifikasi rumah sakit juga akan menjadi bagian dari koleksi museum.
Baca Juga: Tak Dapat Vaksin dari Amerika Serikat, Meksiko Beralih ke China
Barang-barang itu disumbangkan oleh Northwell Health, sistem perawatan kesehatan New York tempat Lindsay bekerja.
Northwell Health juga menyumbangkan bahan lain yang terkait dengan dosis vaksin pertama, termasuk bahan pengiriman khusus yang diperlukan untuk menjaga vaksin pada suhu sangat dingin.
"Bukti yang sekarang bersejarah ini telah mendokumentasikan tidak hanya kemajuan ilmiah, tetapi juga mewakili harapan yang ditawarkan kepada jutaan orang yang hidup melalui krisis berjenjang yang disebabkan oleh Covid-19," kata Anthea M. Hartig, direktur museum, dikutip dari Live Science, Kamis (11/3/2021).
Sejak April 2020, museum telah mengumpulkan benda-benda untuk mendokumentasikan pandemi dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Beberapa barang yang secara sukarela diberikan ke museum, termasuk kantong sampah yang dikenakan petugas kesehatan ketika persediaan alat pelindung diri (APD) menipis.
Baca Juga: Pfizer hingga CoronaVac, Mana Vaksin Covid-19 Terbaik?
Ada juga tanda-tanda berisi kalimat yang dibuat untuk menunjukkan dukungan kepada orang yang dicintai di dalam fasilitas perawatan bantuan.
Koleksi museum juga sudah berisi sejumlah barang bersejarah yang berkaitan dengan sains dan pengobatan, termasuk jamur penisilin dari laboratorium Alexander Fleming dan vaksin polio asli Jonas Salk.
Pihak museum saat ini sedang mengerjakan pameran seluas 3.500 kaki persegi bertajuk "In Sickness and in Health", yang akan menampilkan barang-barang yang berkaitan dengan upaya Amerika untuk mengendalikan dan menyembuhkan penyakit.
Benda-benda tersebut mencakup barang dari kampanye untuk memberantas cacar serta benda-benda dari pandemi Covid-19.