Paparan Serbuk Sari Dapat Tingkatkan Risiko Infeksi Covid-19

Kamis, 11 Maret 2021 | 10:25 WIB
Paparan Serbuk Sari Dapat Tingkatkan Risiko Infeksi Covid-19
Ilustrasi serbuk sari. [Capri23auto/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru pada 9 Maret menunjukkan bahwa paparan serbuk sari dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus Corona (Covid-19), bahkan jika seseorang tidak memiliki alergi terhadap serbuk sari.

Lewis Ziska, ahli fisiologi tumbuhan, menjelaskan temuan tersebut serta mengapa musim serbuk sari semakin lama dan intens.

"Hal terpenting dari studi baru kami adalah bahwa serbuk sari dapat menjadi faktor dalam memperburuk Covid-19," kata Ziska, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (11/3/2021).

Beberapa tahun lalu, rekan penulisnya menemukan studi bahwa serbuk sari dapat menekan cara sistem kekebalan manusia merespons virus.

Dengan mengganggu protein yang menandakan respons antivirus dalam sel yang melapisi saluran udara, hal itu dapat membuat orang lebih rentan terhadap berbagai virus pernapasan, seperti virus flu dan virus SARS lainnya.

"Pada studi ini, kami secara khusus berfokus pada Covid-19. Kami ingin melihat bagaimana jumlah infeksi baru berubah dengan naik turunnya tingkat serbuk sari di 31 negara di seluruh dunia," tambah Ziska.

Ilustrasi indera penciuman. (Pixabay)
Ilustrasi bunga. (Pixabay)

Para ahli menemukan bahwa rata-rata sekitar 44 persen dari variabilitas, tingkat kasus Covid-19 terkait dengan paparan serbuk sari dan ini seringkali bersinergi dengan kelembapan dan suhu.

Tingkat infeksi cenderung meningkat empat hari setelah jumlah serbuk sari yang tinggi.

Jika tidak ada aturan lockdown lokal, tingkat infeksi meningkat rata-rata sekitar 4 persen per 100 butir serbuk sari dalam satu meter kubik udara.

Baca Juga: Ahli Ragukan Keakuratan Pemindai Suhu Badan untuk Deteksi Tanda Covid-19

Aturan lockdown yang ketat dapat mencegah kenaikan hingga setengahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI