Beli Mangkuk Rp 500 Ribu, Ternyata Artefak Langka dari Abad ke-15

Selasa, 09 Maret 2021 | 09:35 WIB
Beli Mangkuk Rp 500 Ribu, Ternyata Artefak Langka dari Abad ke-15
Mangkok kuno. [Sothebys]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki membeli mangkuk porselen kecil seharga 35 dolar AS atau sekitar Rp 500.000 pada obral di Connecticut.

Ternyata, itu adalah artefak China abad ke-15 yang langka dan diperkirakan bernilai antara 300.000-500.000 dolar AS atau sekitar Rp 4,3-7,2 miliar.

Usai membelinya pada tahun lalu, lelaki yang tak diketahui identitasnya itu tertarik dengan penampilannya dan meminta para ahli di rumah lelang Sotheby untuk menilainya.

Ia kemudian mengetahui bahwa mangkuk tersebut adalah benda yang luar biasa dan langka.

Baca Juga: Artefak Ditemukan di Dasar Sungai Musi Ditempatkan di Ruang Pamer Khusus

Menurut The Associated Press, hanya ada enam mangkuk lain yang diketahui keberadaannya, di mana sebagian besar disimpan di museum di seluruh dunia.

Mangkuk ini sekarang akan dilelang pada pelelangan Important Chinese Art Sotheby di New York pada 17 Maret mendatang.

Mangkok kuno. [Sothebys]
Mangkok kuno. [Sothebys]

Mangkuk tersebut memiliki diameter sekitar 16 sentimeter, berbentuk seperti kuncup teratai, dan dicat dengan pola bunga biru kobalt.

Di bagian dalam mangkuk terdapat desain medali, dikelilingi pola bunga dan daun.

Sementara bagian luarnya dicat dengan bunga teratai, peoni, krisan, dan delima yang mengelilingi benda-benda lain, termasuk tanduk dan alat musik.

Baca Juga: Gali Terowongan, Arkeolog Temukan Kuburan Misterius

Dengan kombinasi desain mencolok dan sedikit eksotis yang menjadi ciri khas porselen kekaisaran periode ini.

Mangkuk tersebut diyakini sebagai produk klasik dari masa pemerintahan kaisar ketiga dinasti Ming, yang dikenal sebagai Kaisar Yongle.

Istana Yongle, tempat dibuatnya mangkuk, membawa gaya baru porselen ke China kuno.

Selama masa pemerintahan Yongle, pengadilan mengontrol desain, produksi, dan distribusi porselen yang dibuat di tempat pembakaran kekaisaran.

Dengan kata lain, porselen tidak diperdagangkan melintasi jalur ke Timur Tengah dan Afrika Timur.

Dilansir dari Live Science, Selasa (9/3/2021), seringkali Yongle memerintahkan duplikat porselen untuk dihancurkan atau dikuburkan agar tidak disalin sehingga menurut Sotheby, hanya ada sangat sedikit mangkuk yang tersisa saat ini.

Dua di antaranya diketahui berada di National Palace Museum, Taipei, satu mangkuk berada di National Museum of Iran, satu di British Museum, satu di Victoria & Albert Museum, dan satu dijual di rumah lelang Christie, Hong Kong.

Mangkok kuno. [Sothebys]
Mangkok kuno. [Sothebys]

Tidak diketahui secara jelas bagaimana mangkuk itu bisa berakhir di Connecticut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI