Suara.com - Bahan bakar fosil merupakan salah satu jenis energi yang berasal dari dalam bumi yang tidak dapat diperbarui lagi, terdiri dari minyak bumi, batu bara dan gas alam.
Bahan bakar fosil terbentuk dari adanya proses alami yang berupa pembusukan dari makhluk hidup yang telah mati dalam jangka waktu jutaan tahun seperti dinosaurus dan berbagai jenis pepohonan yang telah lama mati. Untuk lebih jelasnya terkait proses pembentukan, jenis hingga kegunaannya, simak penjelasan bahan bakar fosil berikut ini.
Proses Pembentukan Bahan Bakar Fosil
Proses pembentukan minyak bumi, batu bara dan gas bumi membutuhkan waktu yang sangat lama dan dapat menyebabkan bahan bakar fosil habis dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, manusia harus mengurangi serta mempertahankan keberadaan bahan bakar fosil sebagai cadangan sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Penggunaan bahan bakar fosil sering kali menimbulkan masalah lingkungan Kini, manusia telah berinovasi dalam melakukan pembangkitan energi yang ramah lingkungan seperti dari kincir angin, air, dan masih banyak lainnya.
Jenis Bahan Bakar Fosil dan Kegunaannya
1. Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan jenis bahan bakar fosil yang berbentuk cair. Diambil dari pengeboran yang kemudian dipompa melalui pipa, minyak bumi kemudian diangkut menggunakan truk atau kapal ke dalam kilang minyak.
Minyak bumi ini dibagi menjadi dua jenis yakni light crude oil dan heavy crude oil. Minyak bumi ini mengandung senyawa hidrokarbon yang mudah terbakar, sulfur oksigen dan nitrogen.
Baca Juga: Pentingnya Energi Terbarukan Untuk Atasi Krisis Perubahan Iklim
Minyak bumi tercipta dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Bangkai atau sisa-sisa makhluk hidup tersebut akan mengendap, tertutup lumpur dan berubah menjadi lapisan batu sedimen.