Infografis
Suara.com - CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan, akun YouTube mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, akan dipulihkan sesuai dengan kebijakan platform saat ini.
Dikutip dari CNN, Senin (8/3/2021), akun Trump akan dipulihkan jika YouTube yakin bahwa risiko kekerasan telah berhenti.
YouTube akan menggunakan berbagai indikator untuk menilai tingkat kekerasan, termasuk pernyataan pejabat pemerintah, tingkat kesiapan penegak hukum, dan retorika kekerasan apapun yang muncul di platformnya.
Akan tetapi, Wojcicki belum tahu kapan akun Trump benar-benar dapat kembali.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Konten YouTube Populer 2021
Akun akan terus ditangguhkan saat ini mengingat kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang potensi kekerasan baru yang menargetkan Capitol AS.
Meskipun akun Trump bisa dipulihkan, Wojcicki mengatakan YouTube masih bisa memblokirnya secara permanen.
Berdasarkan aturan YouTube, jika dalam 90 hari akun masih mendapat teguran hingga dua kali, maka akun bakal dihapus permanen.
Akun YouTube Donald Trump sendiri telah diblokir sementara sejak 12 Januari lalu. Hal ini dikarenakan Trump melanggar kebijakan YouTube tentang hasutan kekerasan.
Saat pemblokiran, YouTube mengatakan pembatasan akan berlaku setidaknya seminggu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Konsep Konten Youtube Populer dan Bermanfaat
Tak hanya YouTube, media sosial lain seperti Twitter dan Facebook juga menangguhkan akun Trump karena kerusuhan di Capitol AS pada Januari lalu.
Facebook telah meminta Dewan Pengawas untuk mempertimbangkan apakah akun Trump akan diaktifkan kembali.
