Suara.com - Para ilmuwan menemukan air dan bahan organik di permukaan sampel asteroid yang dikumpulkan dari tata surya. Ini pertama kalinya bahan semacam itu ditemukan di asteroid.
Sampel yang hanya berupa butiran itu berasal dari asteroid Itokawa yang diambil oleh misi Hayabusa pertama yang dilakukan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (Jaxa) pada 2010.
Sampel menunjukkan air dan bahan organik yang bukan berasal dari dunia asing, tetapi dari asteroid itu sendiri.
Para ilmuwan dari Royal Holloway, Universitas London, menyatakan bahwa asteroid telah berevolusi selama milyaran tahun dengan memasukkan bahan cair dan organik dengan cara yang sama seperti Bumi.
Asteroid tersebut telah mengalami panas yang ekstrem, dehidrasi, dan pecah, tetapi berhasil membentuk dan menghidrasi kembali menggunakan bahan yang diambilnya.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa asteroid tipe-S atau asteroid yang paling umum datang ke Bumi dapat mengandung komponen yang penting bagi kehidupan.
![Air dan bahan organik di asteroid. [Nature.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/08/83076-air-dan-bahan-organik-di-asteroid.jpg)
Temuan ini bisa mengubah informasi tentang pengetahuan manusia mengenai sejarah kehidupan di Bumi, yang sebelumnya berfokus pada asteroid tipe C yang kaya karbon.
"Misi Hayabusa bertujuan untuk mengembalikan sampel dari asteroid kecil di dekat Bumi bernama Itokawa, untuk analisis terperinci di laboratorium di Bumi," kata Dr. Queenie Chan, ilmuwan dari Departemen Ilmu Bumi di Royal Holloway, seperti dikutip dari Independent, Senin (8/3/2021).
Setelah dipelajari dengan sangat rinci oleh tim peneliti internasional, analisis terhadap sampel yang dijuluki Amazon menunjukkan telah mengawetkan bahan organik primitif (tidak dipanaskan) dan diproses (dipanaskan) dalam jarak sepuluh mikron.
Baca Juga: Demi Lindungi Bumi, NASA Akan Luncurkan Misi Penabrak Asteroid
Bahan organik yang dipanaskan menunjukkan bahwa asteroid telah dipanaskan hingga lebih dari 600 derajat Celcius di masa lalu.