Peluang Bisnis Baru: Limbah Elektronik Indonesia Bernilai Rp 200 Triliun

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 06 Maret 2021 | 20:05 WIB
Peluang Bisnis Baru: Limbah Elektronik Indonesia Bernilai Rp 200 Triliun
Ilustrasi limbah elektronik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - M Akbar Rhamdhani, pakar metalurgi dari Swinburne University of Technology, Australia mengatakan limbah elektronik di Indonesia berpotensi menghasilkan uang senilai 14 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 200 triliun di 2040. Simak ulasannya berikut ini:

Indonesia adalah negara dengan populasi keempat terbesar dan salah satu konsumen elektronik terbesar di dunia. Akibatnya, Indonesia banyak menghasilkan peralatan elektronik dan listrik bekas, yang dikenal sebagai e-waste atau limbah elektronik.

Limbah elektronik ini bisa berupa ponsel, tablet, laptop, komputer pribadi dan baterai yang sudah habis masa pakainya, hingga televisi dan barang-barang elektronik rumah tangga berukuran besar seperti lemari es dan mesin cuci.

Paper baru kami memperkirakan Indonesia dapat menghasilkan sekitar 2 juta ton limbah elektronik pada 2021, yang merupakan yang terbanyak di Asia Tenggara.

Jika bisa dimanfaatkan dengan didaur ulang, maka pada 2040, potensi ekonomi limbah elektronik di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 14 miliar atau setara dengan Rp 200 triliun.

Bagaimana kita dapat menghasilkan uang dari limbah elektronik

E-waste menawarkan peluang ekonomi bagi Indonesia jika kita bisa mendaur ulangnya.

Meski mengandung unsur-unsur berbahaya yang perlu diproses dan ditampung, e-waste juga mencakup logam berharga seperti tembaga, emas, perak, platinum, paladium, dan logam berharga lainnya untuk teknologi yang kita gunakan setiap hari.

Konsentrasi logam yang dipilih dalam limbah elektronik, dalam beberapa kasus, lebih tinggi daripada di mineral atau bijih primernya di bawah tanah.

Baca Juga: Dalam 9 Bulan Terakhir, Limbah Elektronik di Jakarta Capai 22 Ton

Salah satu contoh: dibutuhkan sekitar 0,5-1 ton bijih emas untuk menghasilkan emas dalam sebuah cincin nikah (sekitar 2 gram). Jumlah emas yang sama ini dapat diperoleh hanya dari 15-30 kilogram ponsel yang masa pakainya sudah habis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI