Suara.com - Para ilmuwan saat ini telah mendeteksi tanda struktur tersembunyi di dalam inti Bumi.
Sebagian besar manusia umumnya hanya menerima begitu saja tentang lapisan Bumi yang kompleks di halaman buku pengetahuan, sehingga temuan ini kemungkinan akan mengubah sejarah Bumi.
"Secara tradisional kita telah diajarkan bahwa Bumi memiliki empat lapisan utama, yaitu kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam," kata Joanne Stephenson, ahli geofisika Universitas Nasional Australia, seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (5/3/2021).
Pengetahuan manusia tentang apa yang ada di bawah kerak Bumi telah disimpulkan sebagian besar dari gunung berapi dan gelombang seismik.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Orang Terinfeksi Dua Strain Covid-19 Sekaligus
Dari pengamatan tidak langsung ini, para ilmuwan telah menghitung bahwa inti bagian dalam yang sangat panas, dengan suhu melebihi 5.000 derajat Celcius, hanya menghasilkan satu persen dari total volume Bumi.
Dalam penelitian baru, Stephenson dan timnya telah menemukan lebih banyak bukti bahwa inti dalam Bumi mungkin memiliki dua lapisan berbeda.
Tim menggunakan algoritme pencarian untuk menjaring dan mencocokkan ribuan model inti dalam dengan data yang diamati selama beberapa dekade tentang berapa lama gelombang seismik melakukan perjalanan melalui Bumi.
Para ilmuwan melihat beberapa model anisotropi inti dalam, bagaimana perbedaan susunan materialnya mengubah sifat gelombang seismik, dan menemukan beberapa model memiliki skenario yang lebih logis daripada yang lain.
Beberapa model menunjukkan materi dari saluran inti dalam gelombang seismik lebih cepat sejajar dengan ekuator, sementara yang lain menunjukkan campuran bahan memungkinkan gelombang lebih cepat sejajar dengan sumbu rotasi Bumi.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Ancaman Gempa Magnitudo 8,7 dan Tsunami di Selatan Jatim
Studi ini gagal menunjukkan banyak variasi dengan kedalaman di inti dalam, tetapi menemukan ada perubahan arah lambat ke sudut 54 derajat, dengan arah gelombang yang lebih cepat sejajar dengan sumbu.
"Kami menemukan bukti yang mungkin menunjukkan perubahan dalam struktur besi, yang merujuk pada dua peristiwa pendinginan terpisah dalam sejarah Bumi," tambah Stephenson.
Sayangnya, detail dari peristiwa besar ini masih menjadi misteri. Namun para ahli telah menambahkan potongan teka-teki lain terkait pengetahuan tentang inti Bumi.
Temuan baru yang dipublikasikan di Journal of Geophysical Research ini dapat menjelaskan mengapa beberapa bukti eksperimental tidak konsisten dengan model struktur Bumi saat ini.
Kehadiran lapisan terdalam telah diduga selama beberapa waktu, dengan petunjuk bahwa kristal besi yang menyusun inti bagian dalam memiliki kesejajaran struktural yang berbeda.
Metode baru yang sedang dikembangkan mungkin akan segera mengisi beberapa celah data yang tidak lengkap dan memungkinkan para ilmuwan menguatkan atau membantah temuan ini.