Suara.com - Para arkeolog menemukan kepala perempuan dari Zaman Batu yang dipenggal dan terguling ke dalam sebuah gua di Italia.
Setelah kematiannya sekitar 5.000 tahun yang lalu, tengkorak perempuan itu rupanya hanyut terbawa air dan lumpur dari situs pemakamannya, hingga masuk ke bebatuan terjal di sebuah gua curam.
Ketika para arkeolog menemukan tengkorak itu, tempat pemakamannya di poros gua sangat sulit dijangkau sehingga hanya satu arkeolog yang dapat masuk, dengan menggunakan peralatan panjat tebing.
Selama penyelidikan, para peneliti menemukan bahwa tengkorak itu sangat tergores. Tim ahli berspekulasi bahwa setelah perempuan ini meninggal, orang-orang di komunitasnya kemungkinan besar memotong-motong jenazahnya.
Baca Juga: Misteri Danau Dipenuhi Ratusan Kerangka Manusia
Diketahui sebagai praktik pemakaman yang dilakukan dari periode dan wilayah ini.
Setelah tengkoraknya dipisah dari bagian tubuh lainnya, sayangnya itu terseret ke dalam gua.
"Setelah perjalanan yang panjang, tengkorak itu secara tidak sengaja berakhir di gua. Seiring waktu, aktivitas geologi lubang pembuangan menciptakan sebuah gua, di mana tengkorak itu berada selama 5.600 tahun hingga ditemukan," kata Thomas Terberger, arkeolog di Lower Saxony State Office for Cultural Heritage, seperti dikutip dari Live Science, Kamis (4/3/2021).
Pemindaian CT dan analisis tengkorak mengungkapkan bahwa perempuan itu berusia antara 24 dan 35 tahun ketika meninggal.
Sementara penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa dia hidup antara 3630 dan 3380 SM, selama Zaman Batu Baru atau Neolitik.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kereta Romawi Kuno Utuh di Dekat Pompeii
Beberapa luka traumatis pada tengkorak perempuan itu membantu para peneliti menganalisis apa yang terjadi padanya. Satu luka yang penyok menunjukkan tanda-tanda penyembuhan, yang berarti terjadi saat dia masih hidup.
Perempuan ini juga telah menjalani operasi tengkorak dan trepanasi, sebuah teknik yang digunakan selama Neolitikum di mana lubang dibuat di tengkorak.
Luka lain menunjukkan bahwa jaringan lunak di tengkoraknya telah dipotong dan dikikis setelah meninggal dunia karena tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan. Praktik ini juga telah didokumentasikan di pemakaman Neolitikum lainnya di Italia.
Selain itu, para ahli juga menemukan lubang kecil di atas tengkoraknya yang mungkin terkait dengan peradangan, kemungkinan akibat anemia kronis (kekurangan zat besi atau vitamin B12.
Perempuan tersebut juga memiliki dua bintik padat seperti gading di tengkoraknya, yang kemungkinan besar adalah tumor jinak.
Bahkan, enamel giginya tidak berkembang, menunjukkan bahwa dia memiliki masalah kesehatan saat gigi permanennya tumbuh di masa kanak-kanak.
Kerusakan lain yang ditemukan pada tengkorak akibat dari kekuatan alam yang menghanyutkan tengkorak tersebut dari situs penguburan aslinya.
Setelah dibaringkan, tengkorak yang terpotong-potong itu terguling menuruni bukit dan menuju lubang pembuangan.