Suara.com - Para ilmuwan dibuat bingung dengan penemuan hiu yang bersinar dalam gelap (glow in the dark), setelah melakukan studi eksperimental pertama terhadap penghuni laut dalam.
Para ahli dari Belgia dan Selandia Baru menemukan bahwa hiu Dalatias licha (Kitefin shark) mengeluarkan cahaya di sepanjang perut, samping tubuh, punggung, dan sirip punggung yang dikendalikan oleh hormon.
Sampel kemudian dikumpulkan dari area Chatham Rise di dasar laut timur Selandia Baru.
Hiu Kitefin sepanjang 180 sentimeter terlihat berenang di kedalaman antara 50 meter dan 1,8 kilometer, tetapi biasanya mendiami zona di bawah 300 meter.
Baca Juga: Hiu Tutul Seberat 4 Ton Ditemukan Terdampar di Pesisir Pantai Tasikmalaya
Menurut para ahli, ini adalah vertebrata bercahaya terbesar yang pernah diketahui.
Namun, Dalatias licha tidak memiliki predator apa pun sehingga kegunaan dari perut bercahaya yang disamarkan tidak jelas.
Dalam membangun hipotesis penelitian ini, para ilmuwan mengutip penelitian sebelumnya yang menyebut bahwa meskipun Dalatias licha memiliki kecepatan jelajah paling lambat yang diketahui di antara hiu, spesies ini mampu memakan ikan yang berenang cepat serta makhluk yang lebih lambat, tinggal di dekat dasar laut.
Oleh karena itu, para peneliti percaya pencahayaan yang dihasilkan tubuhnya dapat digunakan untuk menerangi dasar laut saat mencari dan berburu mangsa.
Pencahayaan itu digunakan untuk secara diam-diam mendekati mangsa cepat menggunakan kamuflase penyinaran, sebelum menyerang ketika cukup dekat.
Baca Juga: Ditemukan Hiu yang Bersinar dalam Gelap di Perairan Selandia Baru
Dilansir dari Independent, Kamis (4/3/2021), studi tersebut juga mengamati dua spesies lainnya, yaitu sepasang hiu lentera.
Ini menunjukkan penggunaan kulit bercahaya yang lebih sesuai dengan pengetahuan sebelumnya tentang makhluk serupa, termasuk untuk komunikasi.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Marine Science, para ilmuwan menjelaskan bahwa bagian punggung, samping tubuh, dan sirip yang lebih cerah kemungkinan besar digunakan untuk komunikasi intraspesifik, sementara cahaya yang dipancarkan dari perut digunakan untuk kamuflase.