Suara.com - Clubhouse menjadi salah satu aplikasi populer di Indonesia beberapa waktu belakangan. Platform berbasis audio-chat ini hampir digunakan oleh influencer hingga kalangan artis Indonesia.
Sayang, ada setidaknya 5 risiko keamanan saat menggunakan Clubhouse, terutama terkait data-data pribadi penguna yang dikumpulkan oleh aplikasi tersebut.
Berikut ancaman privasi data yang digunakan Clubhouse kepada pengguna mereka, dikutip dari Inc, Rabu (3/3/2021).
1. Clubhouse merekam percakapan
Clubhouse merupakan sebuah aplikasi berbasis audio singkat. Berbeda dengan podcast yang bisa didengar kapan saja, rekaman pembicaraan Clubhouse tidak direkam dalam ponsel pengguna.
Baca Juga: Twitter Spaces, Pesaing Clubhouse, Meluncur di Ponsel Android
Tapi Clubhouse bisa merekam audio pengguna. Aplikasi itu mengaku mereka menyimpan rekaman pembicaraan pengguna untuk berjaga-jaga jika diperlukan otoritas keamanan seperti polisi dalam kasus kriminal.
Clubhouse tidak menyebutkan siapa saja yang bisa mengakses dan pelanggaran apa yang membuat perusahaan merekam percakapan tersebut.
2. Clubhouse mencatat informasi teman pengguna
Jika seseorang ingin bergabung dalam Clubhouse, maka mereka harus diundang oleh pengguna yang sudah memiliki akun. Kontak mereka harus ada dalam buku telepon pengguna tersebut.
Sialnya, dengan kebijakan itu, Clubhouse akan mengumpulkan daftar kontak mereka yang telah memiliki akun. Jika pengguna turut menautkan akun media sosial seperti Twitter misalnya, Clubhouse juga mengumpulkan informasi itu.
Masalah terjadi ketika pengguna sama sekali tidak tertarik dengan Clubhouse namun temannya menautkan kontak mereka. Masih belum ada mekanisme apakah Clubhouse bisa menghapus data yang dikumpulkan seperti kontak hingga media sosial lainnya.
Baca Juga: Setelah Facebook dan Twitter, Xiaomi Punya Clubhouse Versi Sendiri
3. Akun Clubhouse tidak bisa dihapus
Meskipun pengguna memiliki akun, mereka tidak bisa langsung menghapus akun tersebut. Clubhouse tidak menyediakan opsi apabila pengguna mau menghapus akun beserta datanya. Mereka mesti mengirimkan permintaan ke email [email protected] dan mesti disetujui pihak Clubhouse.
4. Dapat membagikan data pribadi tanpa pemberitahuan pengguna
Dalam kebijakan Clubhouse, mereka mengatakan bahwa aplikasi dapat membagikan data pribadi pengguna ke pihak lain dengan afiliasi mereka untuk sekarang ataupun di masa mendatang.
Namun sayangnya, Clubhouse juga menuliskan "dapat membagikan kategori data pribadi yang dijelaskan di atas tanpa pemberitahuan lebih lanjut kepada anda." Itu artinya, pengguna Clubhouse tidak berhak mengetahui bahwa informasi pribadi mereka sudah digunakan di luar Clubhouse.
5. Clubhouse bisa melacak aktivitas pengguna
Kebijakan privasi Clubhouse mengatakan mereka dapat menggunakan cookie, piksel, dan teknologi pelacakan untuk memantau aktivitas pengguna, baik di dalam Clubhouse maupun di web lain.
Tak hanya itu, Clubhouse juga bisa membagikan data identifikasi dan data aktivitas internet dengan platform media sosial ataupun mitra periklanan lainnya. Data tersebut nantinya bakal digunakan untuk iklan di situs web ataupun media sosial pengguna.
Meski Clubhouse sampai saat ini belum memonetisasi layanannya, tetapi kebijakan tersebut membuktikan Clubhouse akan segera melakukan itu. Hal ini bisa dikatakan cukup adil, mengingat setiap bisnis harus memiliki cara untuk mendapatkan uang.