Suara.com - Joseph Dean, bocah 8 tahun asal California, Amerika Serikat, memilih menjadi gamer profesional dengan kontrak 33.000 dolar AS atau sekitar Rp 473,2 juta. Ia menjadi pro player Fortnite termuda dalam sejarah.
Joseph, yang telah menandatangani kontrak dengan Team 33 pada Desember 2020 lalu, juga diberikan fasilitas komputer gaming mumpuni untuk para pemain game profesional.
"Saya merasa luar biasa ketika ditawari kontrak. Saya sudah banyak berpikir untuk menjadi seorang gamer profesional, tapi tidak ada yang menganggap saya serius sampai Tim 33 datang," kata Joseph dalam wawancaranya di BBC, Selasa (2/3/2021).
Joseph, yang berasal dari California, telah bermain Fortnite sejak dia berusia empat tahun. Sejak 18 bulan lalu, tim esports pemula sudah memantau bakatnya.
Baca Juga: Larangan Bermain Seumur Hidup, Mantan Pemain Pro Dota 2 Ini Beralih ke MLBB
CEO sekaligus Pendiri Team 33 Tyler Gallagher mengatakan, pemandu bakat mereka sudah menghubunginya dan ingin mengenal Joseph lebih jauh.
"Anda harus merekrut anak ini. Jika tidak, maka orang lain yang akan mengambilnya," ujar Gallagher sembari menirukan ucapan pemandu bakat Team 33.
Joseph mengatakan, dirinya ingin menjadi pemain Fortnite muda lainnya seperti Kyle "Bugha" Giersdorf yang berusia 16 tahun. Bugha sukses meraih 3 juta dolar AS atau Rp 43 miliar pada Piala Dunia Fortnite yang diselenggarakan tahun 2019.
"Impian saya adalah menjadi seperti Bugha dan bermain seperti dia. Saya mengaguminya karena tidak ada yang menganggapnya serius sampai dia memenangkan Piala Dunia dan saya merasakan hal yang sama, karena tidak ada yang menganggap saya serius sampai saya dikontrak Team 33," kata Joseph.
Namun menurut aturan, Joseph masih terlalu muda untuk bermain Fortnite. Game tersebut juga diberi peringkat Pan-European Game Information (PEGI) 12 atau sertifikasi remaja Entertainment Software Rating Board (ESRB) karena banyaknya tindak kekerasan dalam game.
Baca Juga: Pro Player dengan Role Support Terbaik Versi EVOS Antimage
Akan tetapi, Gigi selaku selaku ibu Joseph mengatakan bahwa ini bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan. Ia bahkan membiarkan Joseph bermain Fortnite selama dua atau tiga jam sehari sepulang sekolah dan lebih banyak lagi di akhir pekan.
"Saya telah melihat permainan (Fortnite) dan saya tidak berpikir kami melakukan sesuatu yang salah. Dia anak yang seimbang dan berasal dari keluarga yang baik. Dia tidak terpengaruh olehnya," katanya.
Gigi juga mengatakan bahwa bonus untuk Joseph telah dimasukkan ke rekening tabungan pribadi untuknya ketika umurnya telah cukup.
Ambisinya untuk menjadi superstar game juga merupakan sesuatu yang harus dia tunggu. Sebab, kompetisi Fortnite berhadiah uang tunai tidak terbuka untuk siapa pun yang berusia di bawah 13 tahun. Jadi dia hanya dapat mengikuti turnamen yang tidak berhadiah uang.
Lebih lanjut, kontrak Joseph bersama Team 33 bersifat fleksibel. Artinya, Joseph bisa mengundurkan diri kapan pun dia mau.
"Kami bisa mendidiknya untuk menjadi pemain level atas di usia muda dan memasukkannya ke kompetisi utama segera ketika dia mencapai usia yang sesuai, seperti turnamen 3 juta dolar AS yang dimenangkan Bugha," kata Tyler.
Joseph sendiri adalah pemain pro termuda kedua yang pernah ada. Menurut Guinness Book of Records, Victor De Leon III dari Amerika, yang dikenal sebagai "Lil Poison", menjadi pemain video game profesional termuda dengan usia tujuh tahun pada 2005 silam.