Suara.com - Demi mencegah konten hoaks terkait Covid-19, Twitter bakal menandai setiap cuitan yang dinilai mengandung misinformasi. Bahkan, media sosial berlogo burung biru tersebut siap memblokir akun tersebut secara permanen.
"Mulai hari ini, kami akan menerapkan label ke tweet yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin COVID-19," tulis Twitter dalam blog resminya, Selasa (2/3/2021).
Jika dilihat, label tersebut mirip dengan label peringatan yang diberlakukan pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Selain peringatan, label juga mengarahkan pengguna untuk mencari tahu informasi yang benar mengenai vaksin Covid-19.
Label tersebut nantinya akan dikurasi oleh moderator manusia dan bukan sistem otomatis. Hal ini dilakukan sebelum mereka menerapkan kurasi dengan sistem kecerdasan buatan yang dikombinasikan dengan manusia.
Baca Juga: Kembali Dapat Jatah 10 Juta Vaksin Covid-19, Kemenkes: Indonesia Beruntung
Untuk saat ini, Twitter memberlakukan label peringatan untuk cuitan yang menggunakan bahasa Inggris. Mereka berkomitmen bakal menerapkan kebijakan yang sama ke cuitan berbahasa lain ke depannya.
Fitur label peringatan ini merupakan perpanjangan dari kebijakan Twitter yang sudah dilakukan sejak Desember 2019. Saat itu, Twitter membagikan pembaruan untuk melindungi percakapan publik seputar Covid-19.
"Sejak memperkenalkan panduan Covid-19, kami telah menghapus lebih dari 8.400 tweet dan memperingatkan 11,5 juta akun di seluruh dunia," kata Twitter.
Selain label peringatan, Twitter juga memberikan hukuman untuk akun yang mengunggah cuitan menyesatkan. Adapun hukuman yang diberikan yakni:
- Peringatan pertama: tidak ada tindakan
- Peringatan kedua: akun dikunci 12 jam
- Peringatan ketiga: akun dikunci 12 jam
- Peringatan keempat: akun dikunci 7 hari
- Peringatan kelima atau lebih: akun diblokir permanen.
Baca Juga: 10 Juta Bulk Sinovac Datang Lagi, Indonesia Kini Punya 38 Juta Vaksin