Suara.com - Para ilmuwan mengidentifikasi lebih dari 70.000 virus, yang sebelumnya tidak pernah diketahui, di usus manusia dan menginfeksi bakteri yang hidup di sana.
Sayangnya, para ahli masih belum tahu bagaimana virus-virus tersebut memengaruhi tubuh manusia.
Mikrobioma usus atau komunitas mikroba yang dibawa dalam sistem pencernaan manusia, memainkan peran penting dalam pencernaan makanan dan mengatur sistem kekebalan.
Tetapi banyak penelitian juga mengaitkan ketidakseimbangan mikroba usus dengan kondisi kesehatan termasuk penyakit hati, obesitas, dan alergi.
Baca Juga: Hilang 170 Tahun, Spesies Burung Misterius Ini Ditemukan di Kalimantan
Namun, sangat sedikit yang diketahui tentang mikrobioma. Dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Cell pada 18 Februari, sekelompok peneliti menggunakan metode yang disebut metagenomik untuk mengidentifikasi virus.
Metode ini melibatkan analisis semua materi genetik dari komunitas mikroba bersama-sama dan memetakan urutan individu yang ditemukan pada spesies tertentu.
Para ahli menganalisis lebih dari 28.000 sampel mikrobioma usus yang diambil dari 28 negara.
Proses ini mengungkapkan genom lengkap untuk lebih dari 140.000 spesies virus yang hidup di usus manusia.
Meskipun banyak jenis virus hidup di usus, para ahli hanya berfokus pada virus yang dapat menginfeksi bakteri, yang disebut "bakteriofag" atau disingkat "fag".
Baca Juga: Banyak Tikus di Rumah? Waspada Tertular Infeksi Leptospirosis
"Kami masih mencari tahu peran bakteriofag dalam kesehatan manusia. Mungkin aman untuk mengatakan bahwa mayoritas dari bakteriofag tidak berbahaya bagi kita dan hanya merupakan komponen integral dari mikrobiota tubuh kita," kata Luis Camarillo-Guerrero, lulusan PhD dari Wellcome Sanger Institute di Inggris.
Fag dapat memainkan peran sentral dalam mikrobioma usus. Misalnya, dengan memberikan sifat menguntungkan pada inang bakteri dan memengaruhi cara bakteri tersebut berkembang.
"Namun, ada kasus yang diketahui ketika fag berkontribusi pada penyakit, misalnya baik difteri, infeksi bakteri serius, dan botulisme, penyakit serius yang menyerang saraf tubuh, disebabkan oleh racun yang dikodekan oleh gen fag," tambah Camarillo-Guerrero, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/3/2021).
Para ilmuwan menerbitkan genom dari virus yang menyerang bakteri ini dalam database baru yang disebut Gut Phage Database. Data-data itu dapat digunakan untuk memandu studi lebih lanjut tentang virus ini.