Suara.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah menyelidiki fakta atas tuduhan monopoli yang dilakukan Apple.
Perusahaan dikatakan memaksa pengembang aplikasi untuk mengadopsi tombol 'Sign in with Apple' untuk aplikasi buatan mereka.
Dikutip dari 9to5mac, Senin (1/3/2021), penyidik ingin tahu apakah tombol Sign in with Apple bisa mempersulit pengguna untuk bermigrasi ke platform lain, seperti Android atau Windows.
Ada dua pendapat atas tindakan Apple tersebut. Beberapa anggota Kongres menyebut bahwa itu menjadi salah satu kebijakan privasi yang diterapkan Apple.
Baca Juga: Pengguna Mac M1 Kena Bug, Tak Bisa Unduh Aplikasi iOS
Sementara anggota Kongres lainnya mengatakan bahwa Apple telah menyalahgunakan kontrolnya atas software di perangkat yang bakal merugikan pesaingnya.
Untuk sisi pengembang, beberapa mengeluhkan kebijakan Apple tersebut lantaran tidak menggunakan opsi Sign in with Apple tersebut.
Mereka juga terancam akan kehilangan pengguna jika tidak memasukkan tombol yang diwajibkan Apple.
Namun, pengembang lain percaya bahwa tindakan Apple tersebut merupakan fitur hebat karena memudahkan pengguna.
Tak hanya itu, mereka juga menyatakan itu bertujuan mengamankan privasi dalam aplikasi.
Baca Juga: iPhone 11 Jadi Smartphone Terlaris selama 2020
Tetapi di saat yang sama, mereka juga menyebut kebijakan ini juga menambah kekuatan Apple atas pengembang aplikasi.
Seorang juru bicara Apple menolak mengomentari penyelidikan tersebut dan menegaskan kembali bahwa fitur dibuat untuk memastikan privasi data pengguna.