Suara.com - Para ilmuwan di California melaporkan dalam penelitian bahwa varian virus Corona (Covid-19) yang ditemukan di wilayah tersebut lebih menular daripada jenis sebelumnya dna mungkin lebih resisten terhadap vaksin saat ini.
Dilansir dari Science Alert, Kamis (25/2/2021), varian yang dikenal sebagai B.1.427 atau B.1.429 itu pertama kali muncul di California musim semi lalu, tetapi tidak muncul di radar pendeteksian ilmuwan sampai musim dingin ini.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti menganalisis 2.172 sampel virus yang dikumpulkan di California antara September 2020 dan Januari 2021.
Para ahli menemukan bahwa meskipun varian tersebut belum muncul pada September, namun pada Januari, varian itu telah menjadi varian utama di California dengan kasus berlipat ganda setiap 18 hari.
Baca Juga: Data Awal, Varian Baru Virus Corona California Lebih Menular dan Berbahaya!
Tak hanya itu, studi laboratorium juga menemukan bahwa varian itu 40 persen lebih cepat dalam menginfeksi sel manusia dibandingkan dengan jenis sebelumnya.
Menurut laporan The New York Times, orang yang dites positif Covid-19 dengan varian California memiliki viral load dua kali lipat di hidung dan tenggorokan daripada orang yang terinfeksi varian Covid-19 lain.
Dengan kata lain, orang yang terinfeksi varian California dapat menyebarkan virus lebih mudah daripada orang yang terinfeksi dengan jenis lain.
Dengan adanya temuan ini, para ilmuwan mengatakan B.1.427 atau B.1.429 harus menjadi "varian perhatian" yang serupa dengan varian yang muncul di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
Eksperimen laboratorium juga menemukan bahwa antibodi pada orang yang terinfeksi jenis lain dari virus Corona baru atau yang telah divaksinasi Covid-19, kurang efektif dalam menetralkan atau menonaktifkan varian California.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Lainnya Terdeteksi di 13 Negara, Ini Daftarnya
Meski begitu, varian California tidak seganas varian Afrika Selatan dalam menghindari vaksin saat ini. Dalam studi laboratorium, varian Afrika Selatan memperoleh tingkat antibodi enam kali lipat lebih rendah daripada tingkat yang diproduksi sebagai respons terhadap jenis lain.
Namun, tingkat antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap varian California dua kali lipat lebih rendah.
Selain itu, ada juga bukti yang sangat awal bahwa varian California mungkin lebih mematikan daripada jenis lainnya.
Ketika para ahli menganalisis sekitar 300 kasus B.1.427 atau B.1.429 di San Francisco, tim ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang terinfeksi varian ini memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada orang-orang yang terinfeksi jenis virus Corona lainnya.
Tetapi, mengingat ukuran sampel yang sedikit, hasilnya mungkin tidak terlalu signifikan secara statistik.
Di sisi lain, beberapa peneliti yang tidak terlibat dalam studi baru tersebut mengatakan varian California tampaknya tidak menimbulkan ancaman sebanyak varian virus Covid-19 lainnya.
"Ini bukan masalah besar seperti yang lainnya. Varian California sepertinya belum lepas landas di belahan negara lain, sementara B.1.1.7 (varian Inggris) tampaknya dengan cepat mengambil alih di mana pun itu berada," kata William Hanage, ahli epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Dalam studi yang dirilis awal bulan ini memperkirakan bahwa B.1.1.7 hingga 45 persen lebih menular, daripada strain sebelumnya di Amerika Serikat.
Data awal dari California menunjukkan bahwa varian B.1.427 atau B.1.429 mungkin hingga 24 persen lebih menular.
Penelitian lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang akan memberikan pemahaman lebih baik tentang seberapa besar masalah yang ditimbulkan B.1.427 atau B.1.429.
Selain itu, apakah akan mengalahkan varian virus Corona lain yang telah muncul di negara bagian tersebut, termasuk varian Inggris dan Afrika Selatan.