Waspada! Rusia Laporkan Kasus Flu Burung H5N8 Pertama di Dunia pada Manusia

Selasa, 23 Februari 2021 | 13:00 WIB
Waspada! Rusia Laporkan Kasus Flu Burung H5N8 Pertama di Dunia pada Manusia
Ilustrasi flu burung. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan Rusia mendeteksi kasus pertama di dunia dari penularan jenis flu burung H5N8 dari burung ke manusia dan telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Anna Popova, kepala pengawas kesehatan Rusia Rospotrebnadzor, mengatakan para ilmuwan di laboratorium Vektor telah mengisolasi materi genetik strain dari tujuh pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan, di mana wabah tercatat di antara burung-burung tersebut pada Desember.

Walau begitu, para pekerja tidak menderita konsekuensi kesehatan yang serius dan diyakini tertular virus dari unggas di peternakan.

"Informasi tentang kasus pertama penularan flu burung (H5N8) di dunia ke manusia telah dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia," kata Popova, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: Dijual Rp7 Miliar, Ada PS5 Bersalut Emas, Karbon, dan Dibungkus Kulit

ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)

Strain H5N8 diketahui sangat menular dan mematikan bagi burung serta belum pernah dilaporkan telah menyebar ke manusia.

"Penemuan mutasi ini ketika virus belum memiliki kemampuan untuk menularkan dari manusia ke manusia memberi kita semua waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi dan bereaksi dengan cara yang memadai serta tepat waktu," ucap Popova.

WHO telah mengonfirmasi bahwa telah diberitahu Rusia tentang perkembangan tersebut.

"Kami sedang berdiskusi dengan otoritas nasional untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menilai dampak kesehatan masyarakat. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia," kata seorang juru bicara WHO.

WHO menekankan bahwa laporan tersebut mencakup para pekerja Rusia yang tidak bergejala dan tidak ada penularan lanjutan dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Bule Rusia Diusir dari Bali Habis Bebas Penjara dari Lapas Bangli

Seseorang dapat tertular virus flu burung dan babi, seperti subtipe flu burung A (H5N1) dan A (H7N9) serta subtipe flu babi seperti A (H1N1).

Menurut WHO, orang biasanya terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi dan tidak ada penularan yang berkelanjutan di antara manusia.

Strain H5N1 pada manusia dapat menyebabkan penyakit parah dan memiliki angka kematian 60 persen.

Laporan Gwenael Vourc'h, kepala penelitian di Institut Nasional untuk Pertanian, Pangan, dan Lingkungan Prancis, mengatakan bahwa virus influenza diketahui berevolusi cukup cepat dan mungkin ada kasus lain selain yang dilaporkan di Rusia.

Di sisi lain, Francois Renaud, peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), mengatakan ia tidak terlalu khawatir pada tahap ini.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Renaud menambahkan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) telah mengajarkan negara-negara untuk bereaksi cepat terhadap potensi ancaman kesehatan.

Vektor State Virology and Biotechnology Center Rusia yang mendeteksi penularan virus flu burung ke pekerja juga mengembangkan salah satu dari beberapa vaksin virus Corona.

Para ahli mengatakan bahwa lab tersebut siap untuk mulai mengembangkan alat tes yang akan membantu mendeteksi potensi kasus H5N8 pada manusia dan mulai mengerjakan vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI