Huawei Diprediksi Hanya Produksi 70-80 Juta Unit Smartphone Tahun Ini

Minggu, 21 Februari 2021 | 12:30 WIB
Huawei Diprediksi Hanya Produksi 70-80 Juta Unit Smartphone Tahun Ini
Logo Huawei. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Huawei diprediksi bakal menurunkan produksi smartphone lebih dari 60 persen tahun ini. Hal tersebut dikarenakan sanksi Amerika Serikat, yang terus membatasi perdagangan Huawei dengan para pemasok komponen smartphone.

Berdasarkan laporan Asia Nikkei, Minggu (21/2/2021), Huawei telah memberi tahu kepada pemasok bahwa mereka berencana memesan komponen untuk 70 hingga 80 juta smartphone tahun ini.

Angka tersebut mewakili penurunan produksi lebih dari 60 persen dari total 189 juta unit smartphone yang dikirimkan Huawei tahun lalu.

Saat ini, pesanan komponen Huawei telah dibatasi hanya untuk memenuhi produksi smartphone 4G. Sementara untuk komponen 5G, mereka tidak memiliki izin dari pemerintah AS untuk mengimpor komponen ponsel.

Baca Juga: Menjelang Peluncuran, Teaser Huawei Mate X2 Kembali Diungkap

Huawei Mate 40 Pro. (Huawei)
Huawei Mate 40 Pro. (Huawei)

Menurut laporan IDC, Huawei pada tahun lalu turun ke posisi tiga dalam pengiriman smartphone global, di bawah Samsung Electronics dan Apple.

Pabrikan diprediksi akan kehilangan kekuatan lebih jauh karena pembatasan ekspor yang dilakukan pemerintah AS.

November lalu, Huawei memutuskan untuk menjual anak perusahaan mereka, Honor kepada konsorsium yang terdiri dari 30 perusahaan China.

Hal ini ditujukan untuk membantu Honor dalam menyelamatkan bisnisnya, termasuk mendapatkan kembali akses ke komponen dan suku cadar penting dari sanksi AS.

Usai pisah, Honor mengaku telah mengamankan hubungan bisnis dengan beberapa pemasok utama, seperti AMD, Intel, MediaTek, Micron Technology, Microsoft, Qualcomm, Samsung, SK Hynix, dan Sony.

Baca Juga: Huawei Rilis Teaser Mate X2, Ungkap Desain Ponsel Lipat

Beberapa waktu lalu, pendiri Huawei Ren Zhengfei pernah mengutarakan niatnya untuk bertemu Presiden AS Joe Biden. Ia mengaku ingin memperbaiki kembali hubungan dagang dengan AS untuk memenuhi kebutuhan pasokan.

Namun sepertinya Joe Biden tetap mempertahankan sikap Trump untuk memblokir Huawei. Gina Raimondo selaku calon sekretaris Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa dia tidak memiliki alasan untuk menghapus Huawei dari Daftar Entitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI