Kawah Terbesar di Bulan Ungkap Rahasia Pembentukan Satelit Alami Bumi

Kamis, 18 Februari 2021 | 14:00 WIB
Kawah Terbesar di Bulan Ungkap Rahasia Pembentukan Satelit Alami Bumi
Ilustrasi Bulan. [Ponciano/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kawah yang menutupi hampir seperempat permukaan Bulan, telah mengungkapkan informasi baru tentang bagaimana satelit alami Bumi terbentuk.

Analisis baru dari material yang dikeluarkan dari dampak cekungan Kutub Selatan-Aitken, memungkinkan para ilmuwan menyempurnakan garis waktu perkembangan mantel dan kerak Bulan, menggunakan thorium radioaktif untuk mengungkap urutan peristiwa.

"Hasil ini memiliki implikasi penting untuk memahami pembentukan dan evolusi Bulan," kata Daniel Moriarty dari Goddard Space Flight Center NASA, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (18/2/2021).

Cekungan Kutub Selatan-Aitken sangat menonjol di permukaan Bulan. Dengan lebar 2.500 kilometer dan kedalaman hingga 8,2 kilometer, ini adalah salah satu kawah tubrukan terbesar di tata surya.

Kawah terbesar di Bulan. [JGR Planets]
Kawah terbesar di Bulan. [JGR Planets]

Kawah ini dihasilkan oleh dampak raksasa sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu, ketika tata surya masih berusia sangat muda.

Namun, karena cekungan tersebut berada di sisi jauh bulan, itu tidak mudah untuk mempelajarinya seperti sisi Bulan yang menghadap Bumi.

Para peneliti sekarang telah menjalankan simulasi baru pola percikan dari dampak Kutub Selatan-Aitken dan menemukan bahwa tempat ejecta seharusnya jatuh sesuai dengan endapan thorium di permukaan Bulan.

Thorium Bulan diendapkan selama periode yang dikenal sebagai Laut Magma Bulan.

Saat ini, sekitar 4,5 hingga 4,4 miliar tahun lalu, Bulan diperkirakan telah tertutup oleh batuan cair yang secara bertahap mendingin dan mengeras.

Baca Juga: Militer AS Akan Bangun Pabrik di Bulan

Selama proses ini, mineral yang lebih padat tenggelam ke dasar lapisan cair untuk membentuk mantel dan elemen yang lebih ringan melayang ke atas untuk membentuk kerak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI