Australia Kembali Desak Google dan Facebook Membayar Konten Berita

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 18 Februari 2021 | 07:46 WIB
Australia Kembali Desak Google dan Facebook Membayar Konten Berita
Logo Google. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pelanggaran kode etik, termasuk tidak menawar dengan itikad baik, akan dihukum dengan denda 10 juta dolar AS atau setara dengan 10% dari omset tahunan di Australia.

Tetapi perusahaan media telah didorong untuk membuat kesepakatan komersial dengan Facebook dan Google di luar aturan, dan beberapa telah diumumkan atau dalam waktu dekat.

Pemerintah Koalisi menerima gagasan itu dan memenangkan dukungan dari oposisi dan partai-partai kecil.

Sayang, hal ini tidak mendapat respons baik dari platform lain. Facebook mengancam akan memblokir warga Australia dari berbagi berita dan Google menjalankan kampanye publik melawan aturan media dengan alasan itu tidak adil dan akan "merusak pencarian".

Ilustrasi konten berita. [Shutterstock]
Ilustrasi konten berita. [Shutterstock]

Pada penyelidikan parlemen bulan lalu, direktur pelaksana Google Australia, Mel Silva, mengancam akan menghapus penelusuran dari Australia. Tetapi pemerintah tetap teguh dan terus mendorong undang-undang tersebut melalui komite dan ke parlemen.

Silva mengatakan kode etik berita yang diusulkan tidak dapat dipertahankan dan akan menjadi "preseden berbahaya" untuk membayar tautan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI