Pada batu tersebut, tim ahli menemukan satu spons pada tangkai, 15 spons lainnya tanpa tangkai, dan 22 organisme tak dikenal yang dapat berupa spons, ascidian, hydroid, teritip, cnidaria, atau polychaetes.
"Penemuan kami menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawabannya, seperti bagaimana mereka sampai di sana?" kata Huw Griffiths, ahli biogeograf dari British Antarctic Survey, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (17/2/2021).
Sebagian besar kehidupan di Bumi bergantung pada Matahari untuk bertahan hidup.
Fotosintesis berada di bagian paling bawah dari rantai makanan, dengan organisme seperti tumbuhan dan alga menggunakan sinar Matahari untuk membuat gula.
![Lokasi pengeboran dari penemuan kehidupan misterius di bawah lapisan es Antartika. [Frontiers in Marine Science]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/17/12550-lokasi-pengeboran-dari-penemuan-kehidupan-misterius-di-bawah-lapisan-es-antartika.jpg)
Tetapi di kedalaman laut yang gelap di mana tidak pernah ada sinar Matahari, makhluk hidup menggunakan strategi yang berbeda.
Di sekitar ventilasi termal laut yang mengeluarkan panas dan bahan kimia vulkanik, bakteri mengandalkan kemosintesis untuk membuat gula, membentuk dasar rantai makanan serupa.
Penelitian terbaru menemukan bahwa organisme yang hidup di bawah gletser melakukan kemosintesis hidrogen.
Batu besar yang diselidiki oleh Griffiths dan timnya diperkirakan berada antara 625 dan 1.500 kilometer dari wilayah fotosintesis terdekat, sehingga tampaknya makhluk hidup di sana bergantung pada beberapa bentuk rantai makanan kemosintetik.
Satu-satunya cara untuk mengetahuinya dengan pasti adalah dengan melakukan studi yang lebih rinci tentang organisme dan lingkungannya.
Baca Juga: Aneh, Ilmuwan Temukan Bintang Berputar Mundur Berlawanan
Para ilmuwan harus menemukan cara baru dan inovatif untuk mempelajari hewan-hewan tersebut serta lingkungannya, mengingat lokasinya yang tidak mudah.