Pascapemblokiran Aplikasi China, ByteDance Siap Menjual TikTok India?

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2021 | 11:30 WIB
Pascapemblokiran Aplikasi China, ByteDance Siap Menjual TikTok India?
Aplikasi TikTok. [Solen Feyissa/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tersiar kabar ada pembicaraan mengenai kemungkinan akusisi aset TikTok India oleh perusahaan Jepang, SoftBank Group. SoftBank adalah pendukung terkenal dari perusahaan induk Glance, InMobi Pte, dan juga perusahaan induk TikTok, ByteDance.

Dilansir laman Gizmochina, Selasa (16/2/2021), mengutip Bloomberg, sebuah sumber menyatakan bahwa diskusi akan melibatkan empat pihak secara total, termasuk SoftBank, ByteDance, Glance, dan akhirnya pihak berwenang India, yang harus menyetujui kesepakatan tersebut.

Seperti diketahui, platform media sosial bersama dengan 59 aplikasi lainnya dari China dilarang oleh pemerintah India, karena kekhawatiran keamanan. Ini juga terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan China, karena bentrokan militer di perbatasan Indo-China.

Saat ini, SoftBank dan ByteDance belum memberikan pernyataan apapun terkait berita ini, sementara juru bicara Glance menolak berkomentar tentang masalah tersebut.

Baca Juga: Kocak! Emak-emak Asyik Main TikTok, Ekspresi Anaknya Bikin Salfok Warganet

Ilustrasi aplikasi TikTok. (pixabay.com/antonbe/13 images)
Ilustrasi aplikasi TikTok. (pixabay.com/antonbe/13 images)

Baru-baru ini, perusahaan bahkan arus menurunkan tenaga kerjanya di negara Asia Tenggara karena larangan yang tidak terbatas.

Selain itu, ia juga mencoba menghidupkan kembali aplikasi populer di wilayah tersebut, yang pernah menjadi salah satu pasar terbesarnya juga.

Khususnya, jika kesepakatan itu berhasil, pemerintah India kemungkinan akan bersikeras pada data pengguna dan teknologi yang ditempatkan di dalam perbatasannya, karena hubungan yang tegang antara India dan China.

Sementara itu, peraturan baru China atas ekspor teknologi akan membuat kesepakatan menjadi lebih sulit karena juga memerlukan persetujuan dari pemerintah China.

Baca Juga: Miris! Perempuan Ini Dijadikan Budak, Ditemukan di Bak Mandi Penuh Air Seni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI