Suara.com - Teori baru menunjukkan bahwa Stonehenge pada awalnya tidak dibangun di Inggris bagian selatan.
Sebaliknya, temuan arkeologi baru-baru ini menunjukkan bahwa balok-balok batu raksasa tersebut awalnya ditempatkan di pegunungan Wales.
Kemudian dibongkar dan dibangun kembali sebagai Stonehenge di Wiltshire, Inggris.
Para ilmuwan dengan yakin mengungkap misteri seputar monumen berusia 5.000 tahun itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, pekerjaan geologi telah menunjukkan bahwa bluestones Stonehenge berasal dari tambang yang berjarak sekitar 200 kilometer di Preseli Hills, Wales barat.
![Stonehenge. [Cambridge.org]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/15/23975-stonehenge.jpg)
Selain itu, diketahui bahwa beberapa pemukim yang tinggal di dekat lokasi Stonehenge saat ini di Inggris selatan kemungkinan besar berasal dari perbukitan Wales barat sekitar 3000 SM.
Hubungan antara Stonehenge prasejarah dan Preseli Hills muncul ketika para arkeolog melihat kedua kalinya pada lingkaran batu besar, yang dikenal sebagai Waun Mawn.
Para ahli menemukan perjalanan singkat dari tambang Welsh di Preseli Hills.
"Kami menduga pasti ada lingkaran asli di Preseli tempat batu-batu itu dipasang terlebih dahulu," kata Profesor Mike Parker Pearson, penulis utama studi dari University College London, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Ditemukan! Ini Tempat Produksi Bir Tertua di Dunia
Para peneliti sebelumnya juga telah menduga bahwa Stonehenge pertama kali dibangun di Wales tetapi para ahli tidak pernah yakin di mana lokasi aslinya berada.