Suara.com - Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh para agen badan intelijen Israel, Mossad, menggunakan senjata otonom berbobot 1 ton, demikian diwartakan Reuters, mengutip laporan The Jewish Chronicle, Rabu (10/2/2021).
Surat kabar Yahudi tertua di dunia itu, mengutip keterangan dari sumber-sumber intelijen, mengatakan bahwa Mossad membunuh Fakhrizadeh pada 27 November 2020 kemarin menggunakan senjata berbobot 1 ton yang diselundupkan ke Iran dalam komponen-komponen kecil sebelum dirakit.
![Bekas tembakan pada mobil yang ditumpangi Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran. Fakhrizadeh diduga dibunuh oleh badan intelijen Israel, Mossad menggunakan sebuah senjata otonom seberat 1 ton di luar kota Teheran pada November 2020. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/11/72020-bekas-tembakan-pada-mobil-yang-ditumpangi-mohsen-fakhrizadeh-yang-dibunuh-mossad.jpg)
Sebuah laporan BBC pada Desember 2020 kemarin menyebutkan bahwa senjata yang membunuh Fakhrizadeh itu diotaki oleh kecerdasan buatan atau artificial inteligence. Senjata itu juga dikendalikan dari jarak jauh, mengandalkan satelit.
Saat dikonfirmasi pada November tahun lalu, Israel menolak untuk berkomentar.
"Kami tidak pernah mengomentari hal seperti itu. Posisi kami sekarang pun tidak berubah," kata juru bicara pemerintah Israel saat dimintai konfirmasi pada pekan ini.
Dalam laporan terbaru Fakhrizadeh - ilmuwan yang diyakini sebagai tokoh utama di balik pengembangan senjata nuklir Iran dan salah satu orang yang dikawal ketat di negaranya - disebut tewas ditembak setelah dimata-matai selama delapan bulan.
Operasi pembunuhan Fakhrizadeh itu melibatkan sebuah tim yang terdiri dari lebih dari 20 agen, termasuk di dalamnya warga Iran serta warga Israel.
Dalam operasi itu, para agen Mossad memasang senjata otonom tersebut di atas sebuah pickup Nissan. Senjata tersebut kemudian dioperasikan dari jarak jauh oleh agen-agen lapangan untuk menghabisi Fakhrizadeh.
Senjata itu sangat berat, karena sudah direkatkan dengan bom yang akan menghancurkan bukti-bukti dalam operasi tersebut, demikian tulis The Jewish Chronicle.
Baca Juga: Iran: Ilmuwan Nuklir Terbunuh dengan Senapan Mesin Dikendalikan Satelit
Operasi itu diklaim dilakukan oleh Israel sendiri, tanpa keterlibatan Amerika Serikat. Meski demikian AS sudah diberi tahun akan adanya operasi tersebut.