Suara.com - Game Cyberpunk 2077 dilaporkan mengalami cyber attack atau serangan siber dan mengacak beberapa server data. Para hacker ini juga dinyatakan memeras CD Projekt Red selaku pengembang game.
Dikutip dari BBC, Rabu (10/2/2021), para hacker mengklaim telah mencuri source code atau kode sumber dalam game Cyberpunk 2077. Mereka mengancam bakal membocorkan data tersebut apabila tidak menebusnya.
Melalui unggahan Twitter, CD Projekt Red mengatakan bahwa hacker tersebut telah menyalin kode dari beberapa game seperti Cyberpunk 2077, Gwent, dan Witcher 3.
"Kami juga telah membuang semua dokumen Anda yang berkaitan dengan akuntansi, hukum administrasi, SDM, hubungan investor, dan banyak lagi!" tulis hacker tersebut dalam catatannya.
Baca Juga: Hacker 11 Tahun Tega Peras Ayahnya Sendiri, Minta Tebusan Rp 19,2 Miliar
Para hacker ini juga mengancam bakal membocorkan data apabila CD Projekt Red tidak membayar tebusan dalam kurun waktu 48 jam. Namun pengembang game menolak untuk negosiasi dengan hacker.
"Kami tidak akan menyerah pada tuntutan atau bernegosiasi dengan aktor," katanya, menambahkan bahwa tidak ada data pribadi yang dikompromikan dalam pelanggaran tersebut.
CD Projekt Red juga mengaku telah mengamankan sistem dan mulai memulihkan data dari cadangan.
Hal ini menambah daftar berita buruk untuk Cyberpunk 2077. Sebelumnya, game tersebut telah mendapatkan keluhan dari pengguna karena banyaknya gangguan ketika dimainkan.
"Ini akan membuat frustasi bagi pengguna game, tetapi konsumen umumnya sangat simpatik ketika hal seperti ini terjadi," kata Louise Shorthouse, Analis Game Senior di Ampere Analysis.
Baca Juga: Kembangkan Vaksin Covid-19, Korea Utara Gunakan Hacker untuk Curi Data
"Ini terjadi setelah serangkaian serangan ransomware baru-baru ini terhadap perusahaan game, termasuk Capcom dan Ubisoft akhir tahun lalu."
Menurut Shorthouse, perbaikan dan pembaruan Cyberpunk 2077 akan lebih lama untuk sementara waktu. Sebab, saat ini pengembang masih memprioritaskan untuk menanggulangi efek serangan ransomware.