Suara.com - Salah satu game AAA yang menarik perhatian pada 2020 adalah Cyberpunk 2077. Developer dari Cyberpunk 2077, CD Projekt Red baru saja mengungkapkan bahwa mereka telah menerima serangan siber dari hacker.
Melalui akun Twitter resmi, CD Projekt Red mengaku bahwa mereka menerima serangan hacker yang mengakibatkan beberapa sistem internal disusupi.
Dalam pesan yang dikirimkan oleh hacker, penyerang anonim ini mengklaim pihaknya berhasil menyusup ke dalam server.
"Kami memiliki semua source code dari server untuk Cyberpunk 2077, Witcher 3, Gwent dan versi belum rilis dari Witcher 3. Kita juga berhasil mengumpulkan dokumen terkait akuntansi, administrasi, legal, HR, relasi investor dan lain-lain," tulis peringatan dari hacker yang diunggah oleh CD Projekt Red.
Baca Juga: Keren! Mobil Tesla Terbaru Dapat Mainkan Cyberpunk 2077
Hacker juga mengancam akan menyebarkan semua source code penting apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh CD Projekt Red.
Dilansir dari The Guardian, CD Projekt Red memang mengakui bahwa jaringan mereka telah dienkripsi.
"Meskipun beberapa perangkat di jaringan kami telah dienkripsi, back up kami tetap utuh. Kami telah mengamankan infrastruktur IT kami dan mulai memulihkan data," tulis keterangan CD Projekt Red.
Meski begitu, developer dari Cyberpunk 2077 ini tidak akan menyerah atau mengabulkan permintaan dari hacker anonim.
"Kami tidak akan menyerah pada tuntutan atau bernegosiasi dengan aktor, kami menyadari bahwa hal itu pada akhirnya akan mengarah pada rilis data yang telah dikompromikan. Kami mengambil langkah yang diperlukan untuk mengurangi konsekuensi dari ancaman tersebut, khususnya dengan mendekati pihak mana pun yang mungkin terpengaruh karena pelanggaran itu," kata CD Projekt Red menambahkan.
Baca Juga: Update Besar-besaran! Cyberpunk 2077 Klaim Telah Lakukan Perbaikan
Perusahaan mengonfirmasi bahwa tidak ada data pemain tersimpan pada sistem yang berhasil disusupi hacker. Serangan ini menggambarkan tren yang berkembang dari peretas kriminal.
Mereka melengkapi ransomware tradisional dengan taktik baru, yang disebut "doxware".
Ransomware konvensional hanya mengenkripsi server, mengunci data, dan meminta biaya untuk kuncinya. Tetapi dengan pertumbuhan kelas malware, perusahaan seperti CD Projekt semakin cenderung mempertahankan akses ke cadangan yang tepat waktu dan mudah dipulihkan.
"Doxware" melibatkan pencurian data itu sendiri, dan menuntut pembayaran sebagai imbalan karena tidak menerbitkannya di web. Pada pesannya yang tertinggal, hacker meminta developer Cyberpunk 2077 memenuhi permintaan mereka sebelum 11 Februari 2021. Jika tidak, hacker mengklaim akan menyebarkan data penting milik CD Projekt Red.