Suara.com - Seekor lobster langka berwarna kuning ditangkap di Teluk Maine oleh nelayan lobster, bernama Marly Babb di Pelabuhan Tenants. Krustasea langka itu disebut hanya ada satu dari 30 juta.
Babb menyumbangkan tangkapannya itu ke Pusat Sains Kelautan Universitas New England. Para ilmuwan menamai lobster itu Banana karena warnanya yang kuning.
Selain warna kuning, spesimen lobster langka lainnya juga berwarna biru dan putih. Peluang untuk menangkap lobster biru adalah satu banding 2 juta.
Menurut para ilmuwan, lobster biru dan kuning merupakan hasil mutasi genetik pada protein yang terikat dengan pigmen cangkang.
Baca Juga: Jelang Imlek, Permintaan Ekspor Lobster di Lampung Tujuan China Meningkat
Dilansir dari IFL Science, Rabu (10/2/2021), pigmen yang disebut leucism itu yang membuat hewan tampak pucat dibandingkan dengan yang lain.
Menariknya, jenis lobster langka tersebut tidak berubah menjadi merah saat dimasak. Umumnya, lobster biasa akan akan berubah warna karena protein cangkang yang terlepas dalam panas dan melepaskan molekul pigmen astaxanthin.
Penemuan Banana bertepatan dengan dilakukannya penelitian mendesak untuk mengetahui dampak perubahan iklim, terhadap larva lobster di Maine karena air di Teluk Maine memanas lebih cepat daripada daerah lainnya.
Kelanjutan populasi lobster juga sangat penting bagi penduduk setempat karena industri lobster di Maine merupakan penyumbang signifikan bagi ekonomi lokal.
Baca Juga: Penyelundupan Benih Lobster Asal Lampung Dibongkar, Nilainya Capai Rp 6 M